Berhubungan Intim Saat Menstruasi, Apakah Bisa Hamil?

Berhubungan Intim Saat Menstruasi, Apakah Bisa Hamil?

tribunwarta.com – Sebagian pasangan mempertanyakan tentang berhubungan intim saat menstruasi apakah bisa hamil .

Sebelumnya, perlu dipahami bahwa melacak siklus menstruasi adalah hal penting yang memengaruhi peluang kehamilan seseorang.

American Pregnancy Association menjelaskan, peluang kehamilan saat menstruasi sangat rendah, namun kemungkinannya tetap ada. Berikut penjelasannya.

Berhubungan intim saat menstruasi apakah bisa hamil

Berhubungan intim saat menstruasi apakah bisa hamil? Kemungkinan besar seseorang yang berhubungan intim saat menstruasi tidak akan hamil.

Penjelasan American Pregnancy Association adalah karena masa ovulasi sudah lewat dan melakukan hubungan intim di luar periode tersebut mengurangi kemungkinan hamil.

Healthline menjelaskan, ovulasi adalah ketika ovarium wanita melepaskan sel telur untuk pembuahan. Jika tersedia sperma di dalam rahim, kehamilan bisa terjadi.

Namun, siklus ovulasi bisa berbeda-beda pada setiap wanita. Meski di hari-hari awal menstruasi peluang kehamilan mendekati nol, peluangnya terus meningkat secara bertahap di hari-hari berikutnya.

Jika seorang wanita memiliki siklus menstruasi yang lebih pendek, misalnya 21-24 hari, artinya dia bisa memiliki periode ovulasi lebih awal dalam siklusnya.

Sperma dapat hidup dalam tubuh wanita hingga lima hari. Jadi, seseorang bisa saja berhubungan intim jelang akhir menstruasi kemudian hamil empat atau lima hari kemudian pada masa awal ovulasi.

Misalnya, jika seorang wanita berhenti mengeluarkan darah menstruasi pada hari keenam menstruasi dan berhubungan intim pada hari ketujuh lalu berovulasi pada hari ke-11, kemungkinan sperma di hari keenam akan menunggu di tuba falopi untuk pembuahan.

“Peluang untuk hamil segera setelah menstruasi terus meningkat setiap harinya setelah pendarahan berhenti. Jika mencoba untuk hamil, inilah saat yang tepat bagi Anda dan pasangan untuk berhubungan intim.”

“Tingkatkan peluang kehamilan dengan berhubungan intim di 14 hari berikutnya,” tulis American Pregnancy Association.

Selain itu, beberapa wanita mungkin keliru mengira pendarahan vagina sebagai awal menstruasi. Mungkin saja pendarahan terjadi saat masa ovulasi, kondisi ketika wanita justru berada pada masa paling subur.

Pendarahan di masa tersebut bisa saja disalahartikan sebagai menstruasi.

Itulah mengapa melacak periode menstruasi setiap bulannya sangat dianjurkan sehingga bisa memprediksi kapan waktu menstruasi seharusnya tiba.

Pada akhirnya, jika sedang berusaha untuk hamil, berhubungan intim di waktu yang tepat sangatlah penting dan melakukannya di masa menstruasi kemungkinan tidak membuat seseorang hamil, kecuali jika siklus menstruasi kurang dari 28 hari.

Berkonsultasi dengan dokter dapat membantu merekomendasikan metode pelacakan masa ovulasi yang tepat dan memberikan saran perawatan yang diperlukan untuk meningkatkan peluang kehamilan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *