20 Larangan ‘Gila’ di Korea Utara, Termasuk Mendengarkan Kpop

20 Larangan ‘Gila’ di Korea Utara, Termasuk Mendengarkan Kpop

tribunwarta.com – Sudah bukan rahasia lagi bahwa Korea Utara merupakan negara yang tertutup. Saking tertutupnya, negara yang dipimpin Kim Jong-un itu juga tidak ingin menerima pengaruh dari dunia luar, terutama dari Barat.

Tidak hanya itu, negara yang satu ini juga memiliki aturan dan larangan yang cukup mengejutkan bahkan tergolong ‘gila’. Berikut adalah aturan tersebut:

1. Larangan tertawa selama masa berkabung

Otoritas Korut sempat memberlakukan larangan tertawa selama 11 hari pada Desember tahun lalu. Hal ini dikarenakan Pyongyang yang saat itu sedang berkabung memperingati 10 tahun kematian pemimpin Korut kedua sekaligus ayah dari Kim Jong Un, Kim Jong Il.

“Selama masa berkabung, kita tidak boleh minum alkohol, tertawa atau terlibat dalam kegiatan rekreasi,” ujar seorang penduduk kota perbatasan timur laut Sinuiju.

Untuk menertibkan aturan ini, Pyongyang juga meminta pihak kepolisian untuk melakukan pengawasan ketat. Polisi akan memperhatikan setiap orang yang tidak memperlihatkan perasaan berduka di depan umum.

2. Larangan mendengar musik K-pop dan drama Korea

Korea Utara dan Korea Selatan pernah sama-sama menderita karena perang saudara. Sayangnya, hingga kini hubungan kedua Korea belum pulih. Semua hal yang berkaitan dengan Korea Selatan dilarang di Korea Utara, termasuk musik K-pop dan drama Korea.

Polisi disebut bakal menindak keras mobil yang menggunakan kaca jendela berwarna gelap demi menjaring masyarakat Korut yang diam-diam menonton video dari media Korea Selatan (Korsel).

Belum lama ini, otoritas di Korea Utara dilaporkan menembak mati dua warganya karena ketahuan mendistribusikan serial drama dari Korea Selatan di pasar gelap. Dalam laporan Radio Free Asia, keduanya masih berumur 16 dan 17 tahun.

3. Larangan menggunakan celana jeans

Warga Korea Utara diperbolehkan pakai jeans namun harus yang berwarna gelap seperti hitam. Hal ini diberlakukan lantaran otoritas negara itu menganggap bahwa jeans berwarna biru sebagai lambang kapitalisme dari Amerika Serikat (AS) yang merupakan musuh bebuyutan dari Korut.

4. Larangan merias rambut dengan gaya asing

Korea Utara mengatur ketat gaya rambut semua penduduknya. Saat pergi ke salon, mereka hanya bisa memilih gaya rambut yang sudah ditentukan oleh negara.

Alasan dari aturan aneh ini adalah agar warga negara itu tidak terkontaminasi dengan budaya Barat.

5. Larangan keluar negeri kecuali keperluan dinas

Dalam laman yang bercerita terkait Korut, NK News, seorang pembelot dari negara itu mengatakan Pemerintah Pyongyang tidak menyetujui warganya pergi ke luar negeri tanpa izin. Para elit tidak terkecuali dalam aturan ini.

“Para elit yang bekerja di sektor-sektor seperti ekonomi, diplomasi, keamanan nasional, dan mesiu diberi izin untuk pergi ke luar negeri hanya jika pekerjaan mereka mengharuskan mereka melakukannya,” kata salah seorang warga pembelot Korut bernama Lee.

6. Dilarang melakukan panggilan internasional

Warga Korea Utara tidak dapat melakukan panggilan internasional karena hal itu dianggap sebagai kejahatan di sana. Menurut laporan, pada tahun 2007 seorang bos pabrik Korea Utara dieksekusi oleh regu tembak di depan 150.000 orang setelah dituduh melakukan panggilan internasional melalui 13 telepon yang dia pasang di ruang bawah tanah pabrik.

7. Ketidaksetiaan kepada pemimpin bisa berarti hukuman mati

Tertidur selama pertemuan dengan Kim Jong-un dianggap tidak loyal kepada pemimpin. Perilaku seperti itu dianggap sebagai kesalahan fatal yang juga dapat menyebabkan hukuman mati.

Menurut laporan, pada 2015, Menteri Pertahanan Korea Utara Hyon Yong-chol ditembak mati di depan 100 orang karena tertidur di hadapan Kim Jong-un.

8. Hukuman tiga generasi

Jika ada yang melakukan pelanggaran fatal di Korea Utara, misalnya tertangkap saat hendak kabur ke Korea Selatan, seseorang akan menerima hukuman tiga generasi. Artinya tidak hanya dia yang akan dihukum, tetapi juga kakek nenek, orang tua, dan anak-anak mereka.

9. Aturan bola basket sendiri

Pemerintah Korea Utara telah mengubah aturan permainan bola basket. Misalnya, slam dunk bernilai 3 poin, bukan 2, tembakan 2 poin dalam tiga menit terakhir permainan bernilai 8 poin. Juga, jika Anda melewatkan 3 tembakan, satu poin dikurangi.

10. Perlu izin khusus untuk tinggal di ibu kota negara

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un hanya menginginkan orang yang paling sukses, kaya, dan berpengaruh untuk tinggal di Pyongyang Korea Utara. Setiap penduduk harus memiliki izin tegas untuk tinggal di ibukota.

11. Siswa diminta untuk membayar meja dan kursi mereka sendiri

Para siswa harus membayar meja dan kursi mereka di kelas! Biaya sekolah tidak mencakup ini.

12. Alkitab dilarang di Korea Utara

Di Korea Utara, Alkitab dianggap sebagai simbol budaya Barat dan dilarang karena dapat mempengaruhi orang. Seorang wanita Kristen yang membagikan Alkitab ditangkap dan dieksekusi.

Pada tahun 2014, Jeffrey Fowle, seorang warga negara Amerika yang sedang melakukan tur ke Korea Utara, ditangkap dan dipenjara selama lima bulan karena dia meninggalkan Alkitab di kamar mandi sebuah restoran di Klub Pelaut Chongjin.

13. Tidak ada kondom

Alat kontrasepsi dilarang di Korea Utara. Fakta ini diungkap oleh Yeonmi Park, orang Korea Utara yang kini telah menetap di Amerika Serikat, melalui kanal YouTube. Ia menyebut bahwa pada dasarnya orang Korea Utara tidak menggunakan produk sekali pakai, dan kondom termasuk salah satunya.

Alasan lain karena Kim Jong-un ingin rakyatnya terus menghasilkan keturunan agar negara memiliki “lebih banyak pekerja sosialis.”

14. Aturan pabean yang ketat

Jika Anda seorang turis, bea cukai memeriksa semua musik, film, dan semua materi yang Anda bawa. Jika dianggap aman, barulah Anda akan diizinkan masuk ke negara itu.

15. Ada kamp penjara di Korea Utara

Diperkirakan sekitar 200.000 warga Korea Utara tinggal di kamp-kamp tersebut. Mereka ditangkap atas dugaan kejahatan politik.

Jika seseorang melakukan kejahatan politik, seluruh keluarganya diasingkan. Jika seorang tahanan berhasil melarikan diri, seluruh keluarganya akan dibunuh.

Konon, 40% tahanan yang ditahan di kamp konsentrasi ini meninggal karena kekurangan gizi. Banyak dari mereka dijatuhi hukuman kerja paksa untuk jangka waktu yang tampaknya masuk akal, tetapi lebih sering mereka bekerja sampai mati.

16. Kalender berbeda

Korea Utara memiliki kalender yang berbeda dari negara lain di dunia. Kalender yang disebut Juche itu dimulai dengan 15 April 1912, tanggal lahir pemimpin revolusioner Kim Il Sung.

17. Tidak ada hukuman untuk konsumsi ganja

Menggunakan, menjual, atau memiliki narkotika di Korea Utara merupakan hal yang ilegal di Korea Utara. Namun demikian, ganja tidak dianggap sebagai golongan narkotika.

Ganja tumbuh dengan bebas di sepanjang jalan. Dan tidak ada hukuman bagi warga yang ketahuan merokok ganja.

18. Kim Il Sung adalah satu-satunya pemimpin sejati mereka

Kim Il Sung, pemimpin pertama Korea Utara setelah revolusi komunis, sudah lama meninggal,namun dia masih dianggap sebagai pemimpin negara. Itulah mengapa putranya dan sekarang cucunya dapat dengan mudah mengambil kendali setelah kematian pendahulunya.

19. Hanya satu pemimpin yang memberikan suara pemilihan

Korea Utara mengadakan pemilihan umum dan semua warga negara di atas 17 tahun harus memberikan suara dalam pemilihan, tetapi pemilihan tersebut tidak sepenuhnya bebas. Dalam setiap pemilihan, warga negara hanya memiliki 1 opsi. Hasilnya, 100% orang Korea memilih pemimpin mereka.

20. Pemadaman listrik setiap malam

Korea Utara menghadapi krisis energi yang parah. Menurut CIA World Factbook 2019, hanya 26% populasi Korea Utara yang memiliki akses listrik. Banyak rumah tangga yang hanya memiliki akses terhadap listrik selama 2 jam per hari karena prioritas diberikan ke pabrik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *