Zulhas Bertemu Hotman Paris, Diserbu Banyak Keluhan Pengusaha

Zulhas Bertemu Hotman Paris, Diserbu Banyak Keluhan Pengusaha

tribunwarta.com – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) bertemu dengan Pengacara Hotman Paris bersama dengan para pengusaha di Kopi Johny. Para pengusaha menyampaikan banyak keluhan menyangkut aktivitas perdagangan mereka.

Keluhan terbanyak datang dari para pengusaha yang melangsungkan aktivitas ekspor-impor. Perwakilan Asosiasi Ekspor-Impor mengeluhkan terkait izin ekspor-impor yang terbit jauh lebih lama dibanding dengan ketentuan yang tercantum dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag).

“Kita tidak mempermasalahkan teknis. Kita mempermasalahkan apa yang sudah diatur Kemendag tentunya kami butuh waktu. Dalam undang-undang itu 10 hari. Yang terakhir hampir lima bulan nggak keluar-keluar. Jadi sebenarnya harapan kami bisa sesuai aturan, ujarnya, di Kopi Johny, Jakarta Utara, Sabtu (3/12/2022).

Tidak hanya itu, mereka juga menyoroti kabar soal adanya mafia impor atau pengusaha yang diprioritaskan. Keluhan juga datang dari perwakilan UMKM, ia mengeluhkan dirinya yang tidak memperoleh subsidi kedelai.

“Kenapa hanya Kopti (Koperasi Tahu Tempe) dan Gapoktindo (Gabungan Pengusaha Tahu dan Tempe Indonesia) yang berhak menyalurkan. Padahal kami pedagang sama-sama berhak,” ujar salah sang perwakilan UMKM.

Begitu pula dengan para pengusaha tahu dan tempe. Mereka mengaku masih banyak yang belum memperoleh kedelai subsidi.

Zulhas menanggapi semua keluhan tersebut. Soal ekspor-impor, ia mengatakan, permintaan pengusaha membludak. Kalau dimisalkan untuk bawang putih, kuota ada sekitar 500 ribu ton, sementara rekomendasi ada sekitar 2 juta ton. Hal ini berhubungan dengan keseimbangan pasar.

“Kalau diizinkan semua ya bangkrut semua, harga hancur. Dikasi 1 juta ton misalnya, ya itu rugi semua di pasar,” ujar Zulhas.

Ia pun menyoroti banyaknya aktivitas impor buah yang menurutnya tidak terlalu diperlukan. Karena itulah ia menegaskan, pemerintah akan lebih selektif menyangkut izin tersebut.

“Buat apa impor kelengkeng. Buat apa impor bayam. Jadi kita pilih-pilih juga. Jangan dibanjiri, padahal banyak petani lokal yang hasilkan buah itu,” ujarnya.

Sementara menyangkut kedelai, Zulhas menegaskan, nantinya pemerintah menjamin adanya subsidi secara langsung melalui Bulog. Sehingga, siapapun yang membeli kedelai dari bulog, akan langsung mendapat subsidi.

“Jadi sekaramg kedelai kita tidak subsidi gini-gini lagi,” katanya.

“Sekarang harga beli Bulog misalnya Rp 11 ribu. Bulog jual ke semua pedagang Rp 10 ribu. Kalau Bulog belinya Rp 12 ribu, akan dijual Rp 11 ribu. Subsidinya langsung, nggak pilih-pilih,” sambungnya.

Zulhas juga menambahkan, pemerintah sudah mengimpor kedelai dari Amerika. Diharapkan kedelai tersebut akan tiba di bulan Desember ini atau Januari mendatang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *