Xi Jinping Jadi Presiden 3 Periode, Pengusaha Asing di China Waspada

Xi Jinping Jadi Presiden 3 Periode, Pengusaha Asing di China Waspada

tribunwarta.com – SHANGHAI, Kelompok pengusaha asing di China menyatakan kewaspadaannnya tentang kepemimpinan Presiden Xi Jinping yang kembali terpilih menjadi presiden China untuk tiga periode. Beberapa mendesak agar negara tidak melakukan intervensi yang lebih besar di pasar.

Presiden Kamar Dagang Amerika di Shanghai Eric Zheng mengatakan, mereka mendukung komitmen untuk memperdalam reformasi dan keterbukaan. Hal ini seperti yang diungkapkan dalam pidato Xi Jinping di Kongres Partai Komunis yang berakhir Minggu (23/10/2022) lalu.

“Namun, pada saat ekonomi China menghadapi lingkungan yang menantang, kami khawatir penggunaan alat nonpasar seperti subsidi pemerintah untuk mendukung sektor negara bisa menjadi kontraproduktif,” kata dia, dikutip dari Reuters, Selasa (25/10/2022).

Xi mengamankan masa kepemimpinan ketiganya dan memperkenalkan Komite Tetap Politbiro baru yang diisi kalangan loyalis, memicu kemerosotan tajam di saham China daratan dan Hong Kong. Itu karena investor melakukan aksi jual di tengah kekhawatiran pertumbuhan ekonomi akan dikorbankan untuk kebijakan yang didorong oleh ideologi.

Kamar Dagang Uni Eropa di China menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya mengambil pendekatan wait and see terhadap dampak Kongres karena pengumuman kebijakan utama kemungkinan tidak akan muncul hingga Maret 2023, ketika partai tersebut mengadakan pertemuan tahunan.

Sementara kelompok pengusaha Eropa positif pada pernyataan yang dibuat Xi tentang perlindungan lingkungan. Mereka mengatakan ingin kejelasan lebih lanjut tentang bagaimana China berencana tetap berkomitmen untuk reformasi dan keterbukaan, tetapi juga bagaimana tetap mandiri.

“Tidak jelas bagaimana kedua pernyataan ini dapat didamaikan dalam praktiknya,” ujarnya.

Direktur Pelaksana Kamar Dagang Inggris di China Steve Lynch mengatakan bahwa ketika pernyataan di kongres menunjukkan beberapa kesinambungan dengan masa lalu, mereka telah melihat perubahan besar dalam kebijakan tertentu. Karena itu, harus menunggu untuk melihat bagaimana itu akan dilaksanakan.

Adapun bisnis luar negeri di China semakin kritis terhadap kebijakan seperti sikap keras tanpa toleransi terhadap Covid-19, yang menurut mereka menghambat investasi dan mencegah mereka menarik staf asing.

Editor : Jujuk Ernawati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *