Warning untuk Para Pesilat Usai Buat Kerusakan, Petugas Gabungan di Lamongan Lancarkan Patroli Malam

Warning untuk Para Pesilat Usai Buat Kerusakan, Petugas Gabungan di Lamongan Lancarkan Patroli Malam

SURYA.CO,ID, LAMONGAN – Dengan semakin banyaknya pemuda ikut kelompok persilatan, keamanan wilayah seharusnya semakin terjamin. Tetapi ketika kembali terjadi perusakan dan penganiayaan oleh anggota perguruan silat di Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan beberapa waktu lalu, polisi mulai dituntut bersikap tegas.

Patroli untuk pengamanan pun kembali dilancarkan jajaran kepolisian dan unsur dari TNI, Satpol PP dan beberapa unsur untuk menjaring para anggota silat yang berpotensi membuat ulah di wilayah hukum Kecamatan Sugio terulang, Sabtu (23/7/2022) malam.

Patroli gabungan itu menurunkan sebanyak 48 personel yang berpatroli keliling. Puluhan personel dari polisi, anggota Kodim 0812, Garnisun, Satpol PP dan sejumlah unsur itu menyisir sepanjang jalan Raya Sugio – Waduk Gondang.

Sepanjang wilayah Waduk Gondang hingga Lawangan Agung, semua warkop, kafe , toko-toko di jalan raya Sugio didatangi. Dan kerumunan pemuda didekati untuk memetakan potensi kerawanan. “Patroli juga menyasar tempat-tempat yang biasanya dipakai tongkrongan anak muda,” kata Kasi Humas Polres Lamongan, Ipda Anton Krisbiantoro, Minggu (24/7/2022).

Patroli tim gabungan itu juga bertujuan untuk cipta kondisi dan mengantisipasi segala kemungkinan di wilayah hukum Polsek Sugio. Patroli dipimpin langsung oleh Kapolsek Sugio, AKP Ali Fatono dimulai pukul 22.00 WIB hingga larut malam.

Malam itu, sepanjang jalan raya Sugio hingga perbatasan Mantup tidak ditemukan sesuatu yang mencurigakan. Termasuk tidak terdapat masyarakat yang memakai atribut yang melambangkan salah satu perguruan silat.

Anton berharap Lamongan selalu kondusif sehingga aktifitas masyarakat bisa tenang. “Petugas hanya menemukan 2 unit motor yang dipakai dengan menggunakan knalpot brong,” kata Anton.

Diberitakan sebelumnya, para anggota salah satu perguruan silat mendadak kalap dan merusak dua warung serta menganiaya empat warga di Desa Sekarbagus dan Desa/Kecamatan Sugio, Minggu (17/7/2022) siang.

Meski merupakan anggota perguruan silat, aksi sekitar 300 orang itu sungguh memalukan. Bukannya mengundang simpati, mereka malah mengumbar aksi sok jago dengan melempari dan mengobrak-abrik warung milik Shofi Adis (30) di Desa Sekarbagus dan milik Muslik di Desa Sugio.

Dalam insiden ini ada empat korban di dua TKP tersebut. Di antaranya untuk korban di TKP pertama adalah Shofi Adis, pemilik warung, sementara di TKP kedua adalah M Andrian Rengga (21), Budi Utomo (20) yang juga seorang mahasiswa dari Sugio, yang mengalami nyeri di dada dan sakit kepala karena dikeroyok.

Sedang korban lainnya adalah Fiki Kaharoni (24), warga Sugio yang menderita luka lecet di bahu kanan, dan korban luka terakhir adalah Fendi Ahmad Jamal Prasetyo (30), asal Dusun Singgang, Desa Bakalrejo dengan mengalami luka memar di tangannya.

Semua korban mengalami cedera akibat terkena jurus keroyokan dari para anggota persilatan yang melintas beramai-ramai. Mereka juga merusak empat motor milik pengunjung warung kopi.

Sejumlah saksi menyebutkan, Minggu (17/7/2022) sekitar pukul 14. 24 WIB dari arah Timur muncul massa berkonvoi ratusan sepeda motor. Mereka adalah para angota perguruan silat yang baru selesai menjalani ujian kenaikan tingkat di Dusun Sekaran, Desa Sekarbagus, Kecamatan Sugio.

Meski tidak ada ada warga yang memicu, mendadak para anggota perguruan silat itu melakukan aksi perusakan dan penganiayaan. ****


Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *