Warga Tua Meninggal Sendirian Kembali Terjadi di Blitar; Diketahui Ketika Warga Mengira Bau Sate

Warga Tua Meninggal Sendirian Kembali Terjadi di Blitar; Diketahui Ketika Warga Mengira Bau Sate

SURYA.CO.ID, BLITAR – Banyak kasus kematian di Kabupaten Blitar yang akhir-akhir ini membuat publik prihatin. Sebab yang meninggal kebanyakan warga berusia tua renta dan tanpa diketahui keluarganya, bahkan seringkali jasad korbannya baru diketahui setelah sudah berbau.

Salah satunya adalah Joko, kakek berusia 65 tahun, yang tinggal Dusun Bambang Ketek, Desa Siraman, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar. Jasad korban ditemukan setelah menebar bau di dalam kamar rumahnya, Kamis (29/9/2022) lalu.

Diduga korban sudah beberapa hari meninggal namun karena tinggal sebatang kara sehingga tidak ada yang mengetahuinya. “Kalau melihat keadaan jasad korban sepertinya sudah beberapa hari meninggal dunia. Cuma tidak ada yang tahu karena korban tinggal sendirian di rumah,” ujar Iptu Suhartono, Kappolsek Kesamben, Jumat (30/9/2022).

Menurutnya, belum ada bisa memastikan penyebab korban meninggal, namun korban diketahui sakit-sakitan. Ada yang bilang kalau si kakek menderita asma namun juga ada informasi lain yaitu hipertensi atau darah tinggi.

Karena ketika jasad korban ditemukan, tangan kirinya masih memang botol obat batuk. Di tempat tidurnya juga ditemukan beberapa merek obat dari berbagai penyakit. Di antaranya obat asma dan darah tinggi.

“Kalau menurut tetangganya, biasanya korban nongkrong di depan rumahnya saat siang hari sambil menghadap ke jalan,” ungkapnya.

Kematian korban itu diketahui sekitar pukul 17.00 WIB, dengan tanpa sengaja. Sebab meski korban diketahui sudah tiga hari tak terlihat keluar rumah, namun tak ada orang yang menyadarinya. Sebab tetangganya juga jarang yang bermain ke rumah korban, sementara korban juga tinggal sebatang kara.

Warga juga mendengar bahwa ketiga anak korban sudah berkeluarga, sedangkan istrinya sudah lama bekerja ke Kalimantan. Untuk makan setiap hari, ia memasak sendiri karena jauh dari sanak familinya. “Kata tetangganya, ia diketahui punya penyakit namun setiap hari masih kelihatan bugar dan sering nongkrong di depan rumahnya,” kata kapolsek.

Hari-harinya dihabiskan di dalam rumahnya yang sangat sederhana atau berukuran 6×8 meter persegi. Rumah itu langsung menghadap ke jalan raya Malang-Blitar namun belakangnya adalah rel KA.

Suhartono menjelaskan, jasad korban diketahui oleh seorang tetangga yang sedang membeli sate. Sebab di sebelah rumah korban memang ada penjual sate dan sore itu tetangganya mengajak temannya makan sate di sana.


Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *