tribunwarta.com – Manfaatkan momentum Sumpah Pemuda ini untuk mengenal tokoh Sumpah Pemuda sekaligus masing-masing perannya.
Semua informasinya bisa kamu dapatkan di artikel Finansialku satu ini!
Summary:
Daftar Tokoh Sumpah Pemuda dan Masing-Masing Perannya
Terealisasikannya Sumpah Pemuda jadi salah satu bukti kuatnya tekad para pemuda dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Di baliknya, ada beberapa tokoh Sumpah Pemuda yang turut andil dalam merencanakan salah satu momentum perjuangan ini.
Setidaknya ada 13 nama dengan perannya masing-masing yang saling bahu membahu dalam satu visi, berikut penjelasannya:
#1 Sugondo Djojopuspito
Soegondo Djojopuspito adalah tokoh pemuda yang aktif tergabung dalam Perhimpunan Pelajar-pelajar Indonesia (PPPI).
Pada tahun 1928, ketika Kongres Pemuda II hendak terlaksana, Sugondo terpilih menjadi Ketua atas persetujuan Drs. Mohammad Hatta.
Alasan dia terpilih karena saat itu dia adalah anggota PPI yang merupakan organisasi wadah pemuda yang independen, dan bukan berdasarkan kesukuan.
#2 R.M. Joko Marsaid
R.M. Joko Marsaid adalah tokoh Sumpah Pemuda yang tergabung ke dalam Djong Java, sekaligus yang ditunjuk menjadi Wakil Ketua.
#3 Muhammad Yamin
Tokoh Sumpah Pemuda yang ketiga ini berperan sebagai sekretaris pada Kongres Pemuda II.
Saat itu, Muhammad Yamin juga yang mengusulkan untuk menulis Sumpah Pemuda menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
Dia juga lah yang menetapkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional rakyat Indonesia.
#4 Amir Sjarifudin
Amir Sjarifudin merupakan anggota Jong Bataks Bond, yang juga berperan sebagai bendahara saat Kongres Pemuda II.
Saat itu, dia secara aktif menyumbangkan pemikirannya pada perumusan Sumpah Pemuda.
#5 Johan Mohammad Cai
Tokoh Sumpah Pemuda ini merupakan aktivis dari Jong Islamieten Bond yang juga turun mengambil peran pada Kongres Pemuda II sebagai Pembantu I.
Johan Mohammad Cai merupakan salah satu perwakilan turunan Tionghoa yang terlibat aktif di Kongres Pemuda II bersama Sie Kong Lian, Kwee Thiam Hong, Oey Kay ing, John Liau Tjoan Hok, dan Tjio Djin Kwie.
[Baca Juga: 30+ Daftar Ucapan Sumpah Pemuda, Bisa Dipakai di Medsos!
#6 R. Katjasoengkana
R. Katiasoengkana, adalah anggota dari Pemuda Indonesia yang menjabat sebagai Pembantu II di Kongres Pemuda II.
Selain anggota aktif dari Pemuda Indoneisa, R. Katjasoengkana juga merupakan pendiri Jong Indonesia di Bandung.
#7 R.C.I. Sendoek
R.C.I. Sendoek atau R.C.I. Senduk adalah pemuda berprestasi yang terpilih untuk melanjutkan studi ke sekolah pendidikan dokter Hindia, Stovia, di Batavia.
Sendoek merupakan tokoh Sumpah Pemuda perwakilan organisasi Jong Celebes. Adapun, saat Kongres Sumpah Pemuda II, Senduk berperan sebagai Pembantu III.
#8 Johannes Leimena
Salah satu anggota dari Jong Ambon ini merupakan seorang dokter, politisi, dan pahlawan nasional Indonesia.
Di Kongres Pemuda II, Leimena berperan menjadi Pembantu IV. Selain menjadi anggota Jong Ambon, dia juga aktif menjadi anggota Perkumpulan Pelajar Kristen (Christen Studenten Vereniging).
#9 Mohammad Rochjani Su’ud
Tokoh Sumpah Pemuda Mohammad Rochjani Su’ud merupakan salah satu anggota Pemuda Kaum Betawi. Dalam Kongres Pemuda II, dia bertugas sebagai Pembantu V.
#10 Sarmidi Mangoensarkoro
Tokoh Sumpah Pemuda satu ini merupakan pejuang di bidang pendidikan yang berperan sebagai pembicara di Kongres Pemuda II.
Dalam pidatonya, Sarmidi Mangoensarkoro mengemukakan pendapatnya bahwa anak harus mendapatkan pendidikan kebangsaan.
Anak juga harus mendapatkan sistem pendidikan yang demokratis, serta keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah.
#11 Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo
Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo atau yang juga akrab dipanggil Kartosoewirjo merupakan seorang aktivis pergerakan yang bersekolah di Eropa.
Dia merupakan perwakilan Jong Java, dan sempat menjadi ketua di organisasi cabang Surabaya.
#12 Wage Rudolf Soepratman
Pencipta lagu Indonesia Raya, W.R Soepratman turut memegang andil pada Kongres Pemuda II. Di momen yang sama pula, lagu Indonesia Raya pertama kali diperdengarkan menggunakan biola.
Sejak saat itu, lagu Indonesia Raya resmi menjadi lagu kebangsaan Indonesia. Jika Sobat Finansialku ingin mengetahui sejarah kemerdekaan Indonesia, yuk, baca artikel berikut Sejarah Lengkap Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945
#13 Sie Kong Liong
Tokoh Sumpah Pemuda yang terakhir adalah Sie Kong Liong, keturunan Tionghoa yang juga memiliki peran penting dalam kelancaran Kongres Pemuda II saat itu.
Sie Kong Liong memfasilitasi para anggota untuk melaksanakan rapat di rumahnya, yang kini jadi Museum Sumpah Pemuda, yang terletak di Jalan Kramat No.106, Jakarta Pusat.
[Baca Juga: Peserta Dilarang Bilang ‘Merdeka’, Ini Fakta Menarik Sumpah Pemuda!]
Sejarah Sumpah Pemuda
Sumpah Pemuda tercetus setelah para pemuda melakukan tiga kongres yang dilakukan di gedung dan waktu yang berbeda.
Rapat pertama terselenggara pada 27 Oktober 1928 di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Lapangan Banteng.
Agenda dalam kongres ini merupakan pidato Soegondo yang berharap kongres dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda.
Selain itu, dalam kongres ini, Moehammad Jamin juga menguraikan tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda.
Dalam pidatonya, dia juga membeberkan lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia, yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.
Rapat kedua terselenggaranya keesokan harinya, yaitu 28 Oktober 1928 di Gedung Oost-Java Bioscoop. Agenda utama dalam rapat ini membahas soal pendidikan.
Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro sama-sama berpendapat bahwa anak harus mendapatkan pendidikan kebangsaan.
Mereka juga mengatakan perlunya keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah, di mana dalam kedua lingkungan tersebut, anak harus mendapatkan pendidikan yang menganut sistem demokratis.
Kemudian, rapat terakhir terjadi di hari yang sama, tapi dilaksanakan dalam sesi berikutnya.
Soenario, sebagai pembicara saat itu, mengatakan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain kepanduan.
Sementara itu, dalam sesi tersebut, Ramelan mengemukakan bahwa gerakan kepanduan tidak bisa terpisahkan dari pergerakan nasional.
Gerakan kepanduan ini perlu ditanamkan sejak dini, dan mendidik anak-anak untuk disiplin dan mandiri.
Dalam sesi ini, rumusan Sumpah Pemuda juga resmi diumumkan pada publik. Wage Rudolf Supratman kemudian menutup kongres tersebut dengan memperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia, Indonesia Raya.
Sumpah Pemuda, yang awalnya bernama Sumpah Setia, berbunyi:
Pertama
KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA,
MENGAKU BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE,
TANAH INDONESIA
Kedua
KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA,
MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE,
BANGSA INDONESIA
Ketiga
KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA,
MENDJOENDJOENG BAHASA PERSATOEAN,
BAHASA INDONESIA.
Tujuan Sumpah Pemuda
Adapun, tujuan para pemuda mendeklarasikan Sumpah Pemuda adalah:
Semangat Sumpah Pemuda
Itulah sederet tokoh Sumpah Pemuda yang sudah memberikan kontribusi nyata bagi Tanah Air tercinta.
Mari kita ingat dan hargai perjuangan para pendahulu dengan tetap menanamkan semangat Sumpah Pemuda ini dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu cara menanamkan nilai semangat pemuda yaitu dengan fokus dan memiliki tekad kuat untuk menggapai mimpi, secara tepat dan realistis. Termasuk mimpi dari tujuan-tujuan keuanganmu.
Yuk, saatnya manfaatkan waktu, tenaga, dan keuangan yang kamu miliki saat ini untuk membuat perencanaan matang dalam mewujudkan tujuanmu.
Agar lebih jelas dan terarah, kamu bisa perbanyak referensi dengan membaca ebook Finansialku berikut ini.
Ebook GRATIS, Cara Wujudkan Mimpi kamu dengan Perencanaan Keuangan
Apakah ada informasi yang ingin kamu tambahkan terkait tokoh sumpah pemuda ini? Sampaikan pada FInansialku di kolom komentar, ya!
Editor: Ari A. Santosa
Sumber Referensi: