SURYA.CO.ID – Berikut ini update fakta mengenai Tragedi Itaewon yang terjadi, Sabtu (29/10/2022) bertepatan dengan perayaan Halloween.
Seperti diberitakan sebelumnya, perayaan Halloween di Itaewon berakhir tragis lantaran sebanyak 151 orang tewas dan ribuan orang dilaporkan menghilang setelah acara itu.
Menyusul kejadian mengerikan itu, diberitakan bahwa beberapa event lanjutan sementara ditunda untuk menunjukkan rasa duka karena hal itu.
Baca juga: Itaewon Berduka, Ini Kronologi dan Pemicu Tragedi Halloween Itaewon yang Makan Korban Ratusan Orang
Melansir beberapa sumber, berikut update fakta selengkapnya.
1. Presiden Korea Selatan: Masa Berkabung Nasional hingga 5 November 2022
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol menyatakan bahwa hingga 5 November 2022 menjadi masa berkabung nasional atas Tragedi Itaewon.
Sebagai tanggapan mengenai pernyataan Presiden Yoon, industri hiburan dan penyiaran mulai menunda hingga membatalkan program acara mereka.
2. Event lanjutan yang ditunda hingga dibatalkan
Beberapa event lain yang harusnya digelar untuk merayakan Halloween juga ditunda hingga dibatalkan, dengan adanya Tragedi Itaewon.
Beberapa di antaranya seperti, acara tahunan SMTOWN. Yang harusnya diadakan hari ini, mengingat Tragedi Itaewon, acara tersebut harus dibatalkan.
Sama halnya dengan SMTOWN, SBS Inkigayo yang harusnya tayang hari ini, juga batal disiarkan.
3. Korban hilang lebih dari 3.500 orang
Pada pukul 14.00 WIB tadi, laporan korban menghilang setelah Tragedi Itaewon mencapai 3.500 orang lebih.
Untuk memudahkan proses pelaporan bagi warga negara asing yang mencari informasi terbaru tentang orang yang mereka cintai dengan lebih baik, Pusat Panggilan 120 Dasan sekarang mendukung panggilan Internasional dalam bahasa Inggris, Jepang, China, dan juga Vietnam.
4. Kesaksian pegawai salah satu klub Itaewon
Salah satu pegawai klub di Itaewon menceritakan pengalamannya saat berada di kerumunan perayaan Halloween di daerah tersebut.
“Saya mulai mendengar orang-orang berkata ‘Tolong jangan dorong’. Tetapi orang-orang di belakang seperti ‘Hei, dorong! Orang-orang berteriak karena mereka terjepit. Ada orang yang jatuh dan pingsan di dekat pintu masuk.
Saya berpikir untuk menolong mereka terlebih dahulu, tetapi saya berada jauh di belakang dan terjepit. Orang-orang memegang lengan dan kaki saya. Saya menyadari tidak ada yang bisa saya lakukan karena saya sendirian. Orang-orang memegang lengan dan kaki saya, meminta saya untuk menyelamatkan mereka,” jelasnya.
Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.