U-Bakrie Teliti Sifat Mekanik Tanah untuk Pembangunan Infrastruktur

U-Bakrie Teliti Sifat Mekanik Tanah untuk Pembangunan Infrastruktur

tribunwarta.com – JAKARTA – Pembangunan infrastruktur tengah masif di Indonesia. Namun, kondisi demografis Indonesia yang sangat beragam mengakibatkan munculnya potensi kompleksitas tinggi di dalam infrastruktur. Hal ini memerlukan perhatian khusus karena dapat menyebabkan ketidaktepatan desain yang membawa pada kegagalan infrastruktur, salah satu kompleksitas utama yang muncul di dalam desain adalah penentuan karakteristik mekanis tanah.

Pandangan ini mengemuka dalam Forum Group Discussion Prodi Teknik Sipil, Universitas Bakrie. Kegiatan ini merupakan puncak dari program Matching Fund Kedaireka, yang bermitra dengan PT Geomarindex, sejak September 2022 lalu.

Disebutkan, dalam dunia teknik sipil, tanah merupakan hal yang sangat penting dalam pembangunan infrastruktur, semakin kuat tanah maka bangunan akan lebih stabil. Oleh sebab itu, penentuan karakteristik mekanik tanah secara tepat menjadi penentu perencanaan infrastruktur. Hal inilah yang melatari kreasi reka berupa Advanced Geo Calculation for Infrastructure Problem, merupakan cara baru untuk menentukan sifat mekanik tanah sebagai lapisan geser dan pegas yang memiliki nilai berbeda bagi berbagai jenis tanah.

“Tahun 2022 ini Prodi Teknik Sipil telah mendapatkan proposal Kedaireka yang kedua kalinya, oleh sebab itu kami mengucapkan terima kasih kepada PT Geomarindex yang turut membantu menyelesaikan luaran dengan judul Advanced Geo Calculation for Infrastructure Problem”, papar Rektor Universitas Bakrie, Prof. Sofia W. Alisjahbana saat menyampaikan sambutannya di acara tersebut, belum lama ini.

Dia juga menyampaikan ketercapaian IKU, terdiri dari IKU 2 yaitu mahasiswa memperoleh pengalaman 20 sks di luar kampus salah satunya magang di PT Geomarindex, IKU 5 yang merupakan penelitian Dosen, serta IKU 7 yaitu mata kuliah di Prodi Teknik Sipil yang menggunakan Project Based Learning.

Pemaparan materi dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama, Prof. Wayan berbagi pengetahuan mengenai Tantangan Pembangunan & Perkembangan Ilmu Geoteknik, Perkembangan Pemodelan Geoteknik, Pengenalan Metode Elemen, dan pada sesi kedua membahas tentang Aplikasi MEH Beban Statistik dan Aplikasi MEH Beban Seismik.

Di akhir acara, Prof. Wayan menyimpulkan bahwa perkembangan pemodelan geoteknik telah memberikan suatu kemajuan, kemudahan, dan percepatan dalam proses desain sehingga optimasi desain dapat ditingkatkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *