Setibanya di sekolah, Nadiem langsung menuju ruang pelaksanaan ANBK. Saat peninjauan berlangsung, terdapat enam peserta didik yang sedang fokus melaksanakan AN.
“Alhamdulillah semuanya lancar ya. Anak-anak sepertinya tidak mengalami kesulitan baik itu dalam menjawab pertanyaan maupun terkait teknis pelaksanaan,” ungkap Nadiem dalam siaran persnya, Selasa, 25 Oktober 2022.
Setelah meninjau, Nadiem berdiskusi dengan beberapa peserta didik yang telah melaksanakan ANBK pada hari pertama dan hari kedua sesi pagi. “Gimana adik-adik, sulit gak menjawab pertanyaan ANBK? Internetnya lancar ga?” tanya Nadiem lagi.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Alhamdulillah lancar Pak, cuma tadi ada yang sulit ketika menjawab soal simulasi numerasi,” ujar Athia, siswa kelas 5 SDN 01 Sanggau.
Nadiem pun menjawab, “Iya betul, karena di dalam AN itu terdapat soal yang mengharuskan siswa bernalar kritis seperti soal matematik yang angka-angkanya harus dicerna dari kalimat pertanyaan. Itulah kelebihan dari AN,” jawab Nadiem.
Sebelum pelaksanaan ANBK, Kepala SDN 01 Sanggau, Noora menjelaskan, sebelumnya para peserta didik menjalani simulasi ANBK untuk mengetahui kendala baik itu teknis maupun dari peserta didik sendiri.
“Alhamdulillah, pada saat simulasi pada beberapa hari kemarin, kendala jaringan baik itu internet maupun listrik tidak ada masalah. Begitu juga dengan pelaksanaan hari ini, anak-anak juga tidak merasa ada beban dalam menjawab pertanyaan,” tutur Noora.
Di SDN 01 Sanggau sendiri, enam perangkat yang digunakan ANBK adalah PC serta laptop milik sekolah dan milik guru secara pribadi. Nadiem pun mengapresiasi gotong royong para guru sehingga pelaksanaan ANBK di sekolahnya lancar.
“Inilah konsep Merdeka Belajar, di mana para guru dan kepala sekolah bersama-sama, bergotong royong menyukseskan program pemerintah,” ucapnya.
(CEU)
Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.