Sri Mulyani ajak generasi muda siapkan RI lebih baik pada 2045

Sri Mulyani ajak generasi muda siapkan RI lebih baik pada 2045

tribunwarta.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengajak para generasi muda untuk terus meningkatkan keterampilan agar bisa berkontribusi membantu pemerintah menyambut Indonesia 2045.

“Kalian harus punya skill bagus, minat bagus, karakter bagus, hati kalian terus dijaga. Berjuang, jangan mau, jangan boleh Indonesia diurus orang-orang yang tidak baik,” katanya dalam Ministry of Finance Festival (MOFEST) 2022 di Jakarta, Kamis.

United Nations baru saja mengumumkan populasi dunia saat ini mencapai 8 miliar orang dan Indonesia sendiri mencapai 270 juga orang.

Sri Mulyani memperkirakan penduduk dalam negeri akan mencapai 350 juta orang pada saat Indonesia mencapai 100 tahun kemerdekaannya yaitu tahun 2045.

Menurutnya, proyeksi penambahan jumlah penduduk tersebut memiliki arti bahwa pemerintah harus menambah banyak fasilitas umum sehingga dapat mencukupi kebutuhan masyarakat pada 2045.

Sri Mulyani menuturkan generasi muda masa kini harus bergerak cepat meningkatkan skill dan pengetahuan untuk dapat membantu pemerintah memenuhi target itu.

Terlebih lagi, komposisi demografi pada 2045 diperkirakan akan lebih banyak orang tua dibandingkan generasi muda sehingga banyak persiapan yang harus dipikirkan dan dikerjakan mulai saat ini.

Hal itu harus dilakukan karena jika populasi di sebuah negara sudah didominasi oleh generasi tua namun masyarakatnya belum sejahtera maka akan menimbulkan banyak permasalahan lain baik dari sisi keuangan hingga kesehatan.

“Jadi semakin banyak orang tuanya. Itu dari sekarang harus mulai dipikirkan, jangan sampai kalau istilah dalam ilmu ekonomi ada negara yang already getting old but they are not rich yet, they are still poor,” katanya.

Sri Mulyani pun menyemangati para generasi muda Indonesia untuk tidak takut menghadapi berbagai tantangan dalam hidup karena semua akan berat jika belum terbiasa melaluinya.

Terlebih lagi, generasi muda kini di masa depannya akan menghadapi tantangan yang lebih kompleks baik dari sisi pandemi, perubahan iklim, teknologi digital, geopolitik, krisis pangan dan keuangan.

“Masalah-masalah di dunia memang kelihatannya kompleks, sulit dan berat tapi itu adalah sesuatu yang kalau kalian mulai dalami nanti kalian akan getting familiar with the isu,” tegasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *