Setelah 2 Tahun Vakum Akibat Pandemi Covid-19, Lamongan Tempoe Doeloe Kembali Digelar Lebih Semarak

Setelah 2 Tahun Vakum Akibat Pandemi Covid-19, Lamongan Tempoe Doeloe Kembali Digelar Lebih Semarak

SURYA.CO.ID, LAMONGAN – Lapangan Gajah Mada di Jalan Soemargo, Kabupaten Lamongan, mulai Kamis (4/8/2022) sore nanti hingga Sabtu (6/8/2022) malam akan berubah total.

Bila biasanya lapangan itu gelap tanpa penerangan dan tumbuh semak belukar, sore nanti berubah total dengan suguhan pemandangan Lamongan Tempo Doeloe.

“Nanti malam kesempatan mencari jajanan yang belum saya kenal,” kata Muhammad Fachrudin Rohmatillah (29), warga Sugio, Kamis (4/8/2022).

Di hamparan lapangan itu, kini telah berdiri warung dadakan dengan berbagai mode yang mengingatkan masa Lamongan saat masih menjadi kampung.

Pengunjung bisa leluasa untuk mendapatkan makanan yang memang mulai jarang dijajakan, bahkan sudah tidak muncul lagi di hari-hari biasa saat ini.

Seperti Fachrudin, ia berencana datang ke arena Lamongan Tempoe Doeloe untuk menikmati jajanan yang tersedia di 75 stan di lapangan Gajah Mada tersebut bersama istri dan seorang putranya.

“Pingin nyari klanting (cenit), gulali, gatot, saplak dan lainnya. Ini kesempatan aja, bikin penasaran,” kata Fachrudin yang mengaku hanya mendengar sebutan jajanan tempo dulu.

Gelaran Lamongan Tempoe Doeloe ini sangat dinantikan warga, setelah dua tahun vakum akibat pandemi Covid-19.

Pengunjung bisa bertahan hingga larut malam dalam suasana tempo dulu dengan berbagai hiburan, desain stan serta penampilan penjaga stan yang sangat kental dengan nuansa tempo dulu yang juga diikuti oleh OPD dan dinas instansi dari Pemkab Lamongan.

Lampu penerangan dibuat minim, para penjaga lapak atau stan juga tak lupa berkostum layaknya pedagang jaman dulu.

Lokasi lapangan Gajah Mada ini lebih luas, dibanding saat Lamongan Tempoe Doeloe digelar di alun-alun.

“Lamongan Tempo Doeloe digelar di Lapangan Gajah Mada di Jalan Soemargo, di lahan seluas 12 hektare,” kata Sekkab Lamongan, Moh Nalikan.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Lamongan, Siti Rubikah menyebut, penyelenggaraan Lamongan Tempo Doeloe tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Ada perkembangan baru, biasanya didominasi oleh warung-warung tempo dulu, tapi sekarang lebih bervariasi. Ada museum, ada rumah tempo dulu dan lainnya.

Rubikah berharap berbagai macam jajanan Jadul dan hiburan yang disuguhkan di Lamongan Tempo Doeloe mampu mengobati kerinduan masyarakat akan nuansa zaman dulu.


Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *