Komando AU Ukraina melaporkan bahwa 33 rudal Rusia telah ditembakkan ke Ukraina pada Sabtu pagi, dan 18 di antaranya telah ditembak jatuh.
Serangan udara Rusia telah menghantam setidaknya setengah dari kapasitas pembangkit panas bumi Ukraina, menyebabkan kerusakan bernilai miliaran dolar sejak 10 Oktober.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Tidak semua unit listrik berhenti beroperasi sepenuhnya,” kata Menteri Energi Ukraina Herman Halushchenko, dikutip dari laman CGTN.
Halushchenko mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa Ukraina mungkin memerlukan impor listrik untuk melewati musim dingin tahun ini, setelah terjadinya serangan yang melanda 30 hingga 40 persen infrastruktur listrik. Negosiasi mengenai impor ini sedang berlangsung.
Tak lama setelah fajar pada Sabtu ini, pejabat lokal di seantero Ukraina mulai melaporkan serangan terhadap fasilitas energi dan pemadaman listrik. Petugas pun dikerahkan untuk memulihkan jaringan kelistrikan. Para gubernur menyarankan warga untuk menghemat dan menyimpan cadangan air bersih jika terjadi pemadaman listrik.
Penasihat presiden Ukraina, Kyrylo Tymoshenko, mengatakan pada Sabtu sore bahwa lebih dari satu juta orang di seluruh Ukraina kehilangan aliran listrik, dengan 672.000 di antaranya berada di Khmelnytskyi saja.
Setelah gelombang pertama rudal menghantam pada Sabtu pagi, sirene serangan udara terdengar lagi secara nasional pada pukul 11:15 waktu setempat (0815 GMT).
Belum ada tanggapan dari pihak Rusia atas klaim serangan terhadap fasilitas energi di Ukraina.
Sabtu ini, otoritas pro-Rusia di wilayah Kherson, Ukraina, mendesak warga setempat untuk segera mengungsi dan menyeberang ke tepi kiri Sungai Dnipro. Perintah evakuasi diserukan di saat pasukan Ukraina sudah mulai bergerak mendekati kota Kherson.
Baca: Diserang Rusia, 1.100 Kota di Ukraina Gelap Gulita
(WIL)
Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.