tribunwarta.com – JAKARTA – Sejumlah harga kebutuhan pokok terpantau meroket di Pasar Tradisional Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis (05/1/2023). Bahkan, kenaikan tertinggi terjadi pada komoditas cabai rawit merah yang tembus diangka Rp 100 ribu per kilogram dari harga normal Rp 40 ribu per kilogramnya.
Tidak hanya itu, cabai rawit hijau naik menjadi Rp 80 riu per kilogram dari harga normal Rp 50 ribu per kilogram. Cabai merah juga melonjak menjadi Rp 60 ribu per kilogram dari harga normal Rp 30 ribu per kilogramnya.
Selain cabai, komoditas kentang yang biasa dijual Rp 15 ribu naik menjadi Rp 20 ribu per kilogramnya.
Kenaikan harga yang mencapai hingga 50% itu dikeluhkan sejumlah pedagang. Lantaran omset mereka jauh lebih berkurang sampai 50%.
Meski tak menghetahui secara pasti penyebab naiknya harga bahan pokok, namun cuaca buruk diduga menjadi salah satu penyebab naiknya harga.
“Dari mulai hari kemaren cabai bawang kentang sayur sayuran sudah mulai naik semua. Penyebabnya kurang tahu, mungkin faktor cuaca. Penjualan lumayan menurun, hari ini saja saya enggak belanja stok dulu, penurunannya lumayan bisa sampe 50%,” ungkap Edi, pedagang cabai di pasar
Selain komoditas cabai dan kentang, kenaikan juga terjadi pada komoditas beras. Harga beras pulen yang biasa dijual Rp 9 ribu per liter naik menjadi Rp 10 ribu per liter. Sementara beras pera yang biasa dijual Rp 11.500 per liter naik menjadi Rp 12.500 per liternya.
Bahkan harga minyak goreng kemasan yang semula dijual Rp 14 ribu per liter menjadi Rp 16 ribu per liternya.
Tak hanya dikeluhkan pedagang, kenaikan harga bahan pokok turut dikeluhkan para konsumen. Mereka pun terpaksa harus mengurangi jatah belanja mereka lantaran harga yang terus mengalami kenaikan.
Para pedagang dan konsumen berharap agar pemerintah dapat segera turun tangan untuk menstabilkan harga bahan pokok dipasaran.