Secara Bulanan Terjadi Inflasi dari Deflasi, Ini Pemicunya

Secara Bulanan Terjadi Inflasi dari Deflasi, Ini Pemicunya

tribunwarta.com – JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, secara bulanan atau month to month (m-to-m), terjadi inflasi sebesar 0,09% pada November 2022. Angka ini menunjukkan kenaikan setelah sebelumnya deflasi sebesar 0,11% secara bulanan pada Oktober 2022.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto mengatakan bahwa penyumbang utama inflasi bulanan pada November 2022 di antaranya adalah komoditas telur ayam ras, rokok kretek filter, dan tomat dengan andil masing-masing sebesar 0,02%.

“Komoditas yang menyumbang inflasi secara bulanan adalah telur ayam ras, rokok kretek filter, tomat, emas perhiasan, beras, tempe, dan tahu mentah,” kata Setianto dalam konferensi pers di Kantor BPS, Kamis (1/12/2022).

Kelompok pengeluaran yang memberikan andil terbesar kepada inflasi bulanan adalah perawatan pribadi dan jasa lainnya yang mengalami inflasi 0,44% dan memberikan andil terhadap inflasi m-to-m sebesar 0,03%. Komoditas yang dominan memberikan andil terhadap inflasi m-to-m, yaitu emas perhiasan sebesar 0,01%.

Dari pemantauan BPS yang dilakukan di 90 kota inflasi terjadi di 62 kota dan 28 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di kota Ambon sebesar 1,15%. Setianto mengatakan, inflasi di kota Ambon akibat kenaikan harga rokok kretek filter yang memberikan andil 0,23%, tarif angkutan udara dengan andil 0,08%, dan tempe dengan andil 0,08%.

Sedangkan deflasi terdalam yang terjadi di Tanjung Pandan sebesar 0,64%. Komoditas yang memberikan andil deflasi yaitu daging ayam ras dengan andil deflasi -0,19%, cabai merah yang memberikan andil 0,09%, cabai rawit, dan angkutan udara memberikan andil masing-masing 0,09 dan 0,02%.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *