Robot dan Wanita Hiasi Tambang Freeport

Robot dan Wanita Hiasi Tambang Freeport

tribunwarta.com – Transformasi digital di Indonesia terus mengalami perkembangan. Tak heran, kini digitalisasi merambah ke berbagai sektor, bahkan mendatangkan peluang lebih besar bagi wanita untuk bekerja di pertambangan bahkan milik Freeport.

Chairman of the Board and Chief Executive Officer of Freeport-McMoRan Inc. Richard C. Adkerson mengatakan, digitalisasi di Freeport Indonesia memungkinkan para pekerja wanita melakukan penambangan dengan alat digital sejenis robot, tanpa harus menambang di bawah tanah secara langsung.

“Jadi kami mengembangkan teknologi untuk meningkatkan efisien, keamanan, lebih ramah lingkungan. Ini memungkinkan kami melakukan pekerjaan dengan cara baru untuk memperluas tenaga kerja kami. Misalnya, wanita semakin bisa melakukan pengoperasian tambang secara digital menggunakan peralatan jenis robot,” katanya kepada, di Nusa Dua, Bali, Rabu (16/11/2022).

Richard mengatakan, transformasi digital ini memberikan perubahan yang cukup besar bagi proses dan cara kerja tambang dibandingkan dengan sebelumnya. Ia pun memastikan, akan terus mendorong proses perkembangan digitalisasi di industri pertambangan.

“Jadi, dengan menggunakan teknologi modern, robotika, kecerdasan buatan digital mengubah cara kita mengoperasikan semuanya menjadi lebih baik. Jadi kami berinvestasi di sana,” pungkasnya.

Di kesempatan yang berbeda, Presiden Freeport McMoran Inc. Kathleen L. Quirk sempat memberikan bocoran bagaimana upaya perusahaan meningkatkan perempuan di industri pertambangan. Ia mengatakan, pihaknya memberikan pelatihan bagi pekerja perempuan untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuannya.

Hal ini dikatakan dalam agenda B20 Summit Indonesia yang bertemakan Investing In Inclusive Growth for a Resilient Future, di BNDCC, Nusa Dua Bali, Senin (14/11).

“Kami memberikan pelatihan, dengan pelatihan itu kami juga mendapatkan imbal hasil investasi mereka-mereka, baik yang menjadi UMKM atau memberikan pelayanan bagi usaha kami,” ujarnya.

Quirk mengatakan, bekerja di industri tambang harus tahan banting atau tangguh. Sebab menurutnya, industri tambang penuh dengan kondisi yang naik turun. Makanya, perlu adanya kolaborasi antara pemangku kepentingan untuk melalui rintangan industri tambang.

“Bekerja di industri pertambangan harus tangguh, selalu ada naik dan turun akan tetapi kolaborasi dengan semua pemangku kepentingan kami bisa memenangkan hari hari kami,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *