Pupuk Indonesia Gandeng BNPT Cegah Radikalisme dan Terorisme

Pupuk Indonesia Gandeng BNPT Cegah Radikalisme dan Terorisme

Jakarta: PT Pupuk Indonesia (Persero) menandatangani Perjanjian Kerja Sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tentang Sinergitas Pencegahan Tindak Pidana Terorisme. Perjanjian Kerja Sama ini ditandatangani oleh Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman dan Sestama BNPT Dedi Sambowo, yang disaksikan Ketua BNPT Boy Rafli Amar.
 
“Kerja sama dengan BNPT merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan Nota Kesepahaman antara Kementerian BUMN dengan BNPT. Ini merupakan tindak lanjut dari Pupuk Indonesia dengan melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan BNPT tentang sinergitas pencegahan terorisme di Pupuk Indonesia Grup,” ucap Bakir dikutip dari keterangan tertulis, Selasa, 11 Oktober 2022.
 
Bakir menilai penandatangan perjanjian kerja sama ini sangat penting bagi Pupuk Indonesia Grup. Pasalnya, Pupuk Indonesia memiliki pabrik amoniak dan urea yang menyandang status objek vital nasional (obvitnas). Menurut Bakir, pabrik tersebut tidak hanya menghasilkan komoditas yang strategis, tetapi dalam kegiatan operasinya juga sangat sensitif dan mengandung risiko yang sangat tinggi.
 
Adapun tujuan dari penandatanganan perjanjian kerja sama ini adalah meningkatkan peran baik BNPT maupun Pupuk Indonesia sesuai dengan fungsi masing-masing dalam sinergitas pencegahan tindak pidana terorisme. Menciptakan lingkungan kerja serta perilaku insan Pupuk Indonesia Grup bebas dari paham radikal terorisme.
 
Selanjutnya, perusahaan mendapatkan masukan dan saran guna pengembangan metode sosialisasi serta penyelenggaraan yang tepat dalam pencegahan tindak pidana terorisme. “Kami tentunya ingin menciptakan lingkungan kerja yang baik, jauh dari terorisme, dan tidak ada cikal bakal terorisme,” tegasnya.
 
Untuk mendukung hal tersebut, Bakir meminta kepada para jajaran BNPT untuk memberikan sosialisasi terkait dengan pencegahan intoleransi, radikalisme, dan terorisme di Pupuk Indonesia Grup. Melalui kerja sama ini juga, perusahaan berharap BNPT dapat memberikan masukan dan saran, serta penyelenggaraan sosialisasi pencegahan tindak pidana terorisme sehingga menciptakan lingkungan kerja serta perilaku yang bebas dari paham radikal dan terorisme.
 

 
Kepala BNPT Boy Rafli Amar memandang penandatanganan perjanjian kerjasama dengan Pupuk Indonesia ini berkaitan erat dengan upaya BNPT menjaga dan melindungi aset negara, dalam hal ini seluruh pabrik dan Insan Pupuk Indonesia dari ancaman terorisme. Dia pun menyambut baik kerja sama yang dilakukan pada hari ini karena terdapat program yang membantu para penyintas.
 
“Jadi kami sangat berterima kasih karena bertambah kekuatan dari Pupuk indonesia, mudah-mudahan ini menjadi kekuatan baru, vitamin baru kita, apakah mungkin di lingkungan bapak ibu semua yang kita bisa kolaborasi untuk menjaga negara dan bangsa dari pengaruh buruk ideologi terorisme. Semoga usaha yang dilakukan Pupuk Indonesia senantiasa semakin berkah dan sukses apa yang sudah diberikan kepada penyintas,” tutur Boy Rafli.
 
Boy menjelaskan mayoritas tugas BNPT melakukan pencegahan terhadap intoleransi, radikalisme, dan terorisme. Setidaknya ada lima strategi yang dijalankan BNPT, di antaranya transformasi wawasan kebangsaan, revitalisasi nilai-nilai pancasila, transformasi pengembangan kesejahteraan, transformasi moderasi dalam beragama, serta transformasi akar kebudayaan bangsa.
 
“BNPT juga telah didukung 46 K/L dalam meniadakan tindak pidana radikalisme terorisme. Ditambah lagi, BNPT juga menjalankan strategi multi pihak atau pentahelix yang selama ini menjadi kekuatan negara dalam memberantas radikalisme terorisme, yang terdiri dari pemerintah, masyarakat, akademisi, media, dan dunia usaha,” tutup Boy Rafli.
 

(HUS)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *