tribunwarta.com – JAKARTA – Kata Gucci tengah trending di twitter, karena saat ini merupakan hari kematian pendirinya, Guccio Gucci.
Gucci tercatat sebagai salah satu brand mewah yang sudah ekspansi ke berbagai negara dan menjadi incaran para sosialita dunia, termasuk di Indonesia.
Lantas, siapakah tokoh pencetus Gucci hingga sesukses hari ini.
Gucci didirikan oleh perancang busana Guccio Gucci di Florence, Italia pada tahun 1920.
Awalnya, tokonya terkenal dengan produk aksesoris kulit. Dia menggandeng ke-4 putranya dalam bisnis keluarga itu.
Pelanggan pertama toko tersebut sebagian besar adalah penunggang kuda yang mencari aksesori kulit, tetapi Gucci dengan cepat memperluas pelanggannya. Pada tahun 1938, Guccio membuka lokasi kedua di Roma dengan bantuan putranya, Aldo.
Pada tahun 1951, Gucci membuka toko di pusat mode dunia, Milan. Sebagai penduduk asli Italia, Guccio berharap untuk mempertahankan merek tersebut secara eksklusif di tanah Italia.
“Kepahitan dari kualitas yang buruk dikenang lama setelah manisnya harga rendah memudar dari ingatan.” demikian kutipannya yang terkenal.
Sebagai seorang desainer, dia ingin menciptakan karya yang abadi dan mengakui bahwa standar pengerjaan tertinggi akan mendapatkan label harga yang lebih tinggi.
Fondasi yang dibangun Guccio untuk Gucci dapat dilihat dalam ciri khas merek yang terkenal dan komitmen terhadap kemewahan total.
Detail logam glamor yang sama menghiasi potongan paling terkenal Gucci hari ini, seperti sepatu dan tas.
Ketika kematiannya, justru Gucci mulai ekspansi ke luar negeri yakni tahun 1953 dengan toko pertama di New York City.
Cucunya, Maurizio kemudian mengambil alih bisnis dan mengawasi kebangkitan perusahaan pada 1980-an, dan menjadi presiden grup pada tahun 1989. Menyusul serangkaian perselisihan hukum dan keluarga, perusahaan tersebut dijual ke Investcorp multinasional pada tahun 1993.
Konflik keluarga vs bisnis
Setelah kehilangan ayah mereka, Gucci bersaudara berjuang untuk mempertahankan kendali perusahaan, yang menghasilkan konflik keluarga ke generasi berikutnya. Meski demikian, Gucci tetap bertahan.
Kehidupan dan kontribusi Guccio pada fashion terus dirayakan beberapa dekade kemudian. Pada tahun 2021, Gucci berdiri di garis depan industri mewah sebagai standar kualitas, desain, dan pengaruh budaya.
Keluarganya juga masih menjadi sorotan publik karena pembunuhan cucunya, Maurizio Gucci, putra Rodolfo, menjadi subjek drama Ridley Scott House of Gucci baru-baru ini.
Sementara Gucci tetap menjadi entitas yang terus berkembang, pengaruh Guccio tetap bertahan sebagai dasar untuk identitas merek yang dapat dikenali.