Perdagangan Pagi, Dolar Bertahan dari Kekhawatiran Resesi

Perdagangan Pagi, Dolar Bertahan dari Kekhawatiran Resesi

Singapura: Dolar AS berdiri kokoh di perdagangan Asia pada Rabu pagi, bertahan di puncak 20-tahun terhadap euro dan tertinggi multi-bulan terhadap mata uang utama lainnya.
 
Kenaikan mata uang Paman Sam ini karena harga gas yang lebih tinggi dan ketidakpastian politik memperbaharui kekhawatiran resesi dan mengirim investor berebut ke mata uang safe haven.

Mata uang euro berada di USD1,0262, hanya sedikit di atas level terendah semalam di USD1,0236, terlemah sejak akhir 2002. Poundsterling juga diperdagangkan sedikit turun di USD1,1965 tak jauh dari level terendah intraday 18-bulan semalam, dan dolar Aussie berada di bawah tekanan di USD0,6816.
 
“Tidak ada kasus investasi untuk beli euro di sini, saat ini. Tidak ada yang membeli euro selain hanya sebagai perdagangan,” kata Kepala Penelitian Pialang Pepperstone, Chris Weston, yang berbasis di Melbourne, dikutip dari Antara, Rabu, 6 Juli 2022.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Dia menunjuk pada reli 100 persen dalam harga gas Eropa dalam 16 hari terakhir yang dia katakan telah meninggalkan Bank Sentral Eropa dengan tindakan juggling brutal.
 
“Anda memiliki inflasi tinggi yang perlu mereka lakukan menaikkan suku bunga, tetapi Anda mengalami defisit perdagangan di Jerman sekarang, dan pertumbuhan yang turun. Ini bahkan bukan masalah resesi, ini adalah pertanyaan tentang seberapa dalam resesi itu dan seberapa lama,” jelas dia.
 
Jatuhnya euro, bersekutu dengan penurunan mata uang komoditas karena harga minyak yang lebih rendah, meninggalkan indeks dolar di 106,46, tak jauh dari puncaknya selama 20 tahun. Namun penurunan euro terhadap poundsterling jauh lebih tenang, tergelincir hanya 0,2 persen pada Selasa,5 Juli 2022, karena poundsterling dilanda gejolak politik baru.
 
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson terhuyung-huyung setelah pengunduran diri dua menteri senior kabinet Inggris yakni  menteri keuangan Rishi Sunak dan menteri kesehatan Sajid Javid, atas kepemimpinannya.
 
Sebaliknya yen Jepang yang baru-baru ini di bawah tekanan mendapat sedikit dukungan dari beberapa tawaran keamanan, dengan naik 0,2 persen terhadap dolar AS menjadi 135,5 yen.
 
“Sejauh ini yen adalah mata uang pilihan karena menyedot arus safe haven wajib,” kata Analis Pasar Senior City Index, Matt Simpson.
 

(SAW)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *