“Kalau kuota kita tidak dibatasi karena memang tersedia 1.000 dosis vaksin Sinopharm. Jadi memang dikhususkan untuk penyandang disabilitas, pendamping, dan guru-guru sekolah luar biasa (SLB),” kata Pekerja Sosial Dinsos-P3AP2KB Kota Malang, Itsmi Fathya, di Kantor Kecamatan Klojen Kota Malang, Kamis, 4 Agustus 2022.
Pelaksanaan vaksinasi booster untuk penyandang disabilitas dan ODGJ ini Dinsos-P3AP2KB bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang. Vaksinasi dilaksanakan di lima kantor kecamatan, yakni Kedungkandang, Klojen, Lowokwaru, Blimbing, serta Sukun.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Jadi untuk setiap kecamatan, sebetulnya tidak ada batasan. Jadi nanti disesuaikan sama dosis yang 1.000 itu. Kalau sampai lima hari kedepan kita tidak memenuhi kuota, nanti kita akan melakukan visit door to door. Jadi semua penyandang disabilitas bisa terlayani,” jelasnya.
Baca: 128 Ribu Nakes Jabar Ditarget Vaksin Booster Kedua
Itsmi menerangkan vaksinasi door to door dilakukan untuk penyandang disabilitas kategori berat atau bedridden. Artinya, mereka tidak bisa beraktifitas seperti orang pada umumnya dan hanya bisa terbaring di tempat tidur saja.
“Jadi, memang semua sasaran penyandang disabilitas kita fasilitasi untuk vaksin. Itu termasuk mereka yang disabilitas berat. Nanti yang nggak bisa hadir, contoh di Kecamatan Kedungkandang itu kita home visit ke masing-masing rumah,” ujarnya.
Begitu juga dengan ODGJ. Hal ini karena dikhawatirkan agresif dan menimbulkan huru-hara.
“Jadi untuk kelancaran penyuntikan kita berkunjung. Tapi kalau misalkan dia kondisinya stabil ada yang datang juga,” imbuhnya.
Itsme menambahkan sebelumnya tercatat ada 800 penyandang disabilitas dan ODGJ di Kota Malang yang telah mengikuti vaksinasi dosis satu dan dua. Mereka diberikan vaksin Sinopharm lantaran minim risiko Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
“Ada sekitar 2.900 penyandang disabilitas. Tapi untuk yang sudah vaksin 1 dan 2 itu sekitar 800 orang dari lima kecamatan. Rata-rata kendalanya itu mereka sudah vaksin duluan, karena sekarang kan banyak yang mengadakan vaksin sendiri,” terangnya.
(NUR)
Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.