Saham PT Sari Kreasi Boga Tbk (SKB Food) dengan kode (RAFI) mengalami oversubscribed atau kelebihan permintaan sebanyak 75,75 kali, sehingga pemesanannya tercatat mencapai Rp1,567 triliun pada masa Penawaran Umum Perdana Saham yang berlangsung sejak 1-3 Agustus 2022.
Investment Banking Division PT Investindo Nusantara Sekuritas Zharfan Dhaifullah selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek Penawaran Umum Perdana Saham (initial public offering/IPO) dari SKB Food menjelaskan, jumlah pemesanan saham pada penawaran umum perdana saham RAFI dengan sistem penawaran umum elektronik cukup tinggi. Tercatat sebanyak 21.000 pemesan dengan jumlah pemesanan sebanyak 12,44 miliar saham atau setara sebesar Rp1,57 triliun.
Untuk penjatahan terpusat (pooling) jumlah pemesanan mencapai 11,56 miliar saham, sehingga terjadi oversubscribed hampir 82 kali. Adapun secara total terjadi oversubscribed sebanyak 13 kali pada sepanjang penawaran umum berlangsung.
“Pesanan yang masuk ada 120,243 juta lot untuk pooling atau oversubscribed hampir 82 kali (81,90 kali) dari pooling yang ditawarkan,” kata Investment Banking Division PT Investindo Nusantara Sekuritas Zharfan Dhaifullah dalam keterangan resmi tertulisnya, Kamis (4/8).
Sedangkan pesanan untuk penjatahan pasti atau fixed allotment tercatat sebanyak 7,893 juta lot atau sebanyak 948.090.000 saham biasa atas nama yang seluruhnya adalah saham baru dan dikeluarkan dari portepel, dengan nilai nominal Rp15 setiap saham. Jumlah tersebut mewakili sebanyak-banyaknya 30,31% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah penawaran umum perdana saham (saham yang ditawarkan) dan terbentuk harga perdana sebesar Rp126 per saham.
Saham RAFI ini direncanakan resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (5/8) dan akan dilakukan secara offline pada opening bell ceremony di gedung BEI, Jakarta.
Komisaris Utama SKB Food Jadug Trimulyo Ainul Amri berharap, dengan tingginya minat investor terhadap penawaran saham RAFI, bisa menjadi motivasi bagi pelaku usaha UMKM Indonesia untuk terus berkembang, menjalankan prinsip tata kelola yang baik, dan terus adaptif serta inovatif menghadapi tingginya dinamika yang terjadi seperti saat ini.
“Semoga tingginya apresiasi pasar terhadap penawaran saham RAFI yang kita tahu berawal dari gerobakan di lantai trotoar, sampai bisa melantai di bursa saham, menjadi cermin kekuatan dan kebanggaan UMKM Indonesia yang mampu bertahan dan cepat bangkit di tengah pandemik. Kami percaya ada banyak lagi UMKM Indonesia hebat lainnya yang selama ini turut serta menopang perekonomian negara kita sehingga mampu lepas dari segala kesulitan perekonomian global,” ujar Jadug.
Artikel ini bersumber dari www.alinea.id.