“Makanya, kita libatkan juga warga untuk ikut mengamankan desa mereka,” kata Kapolres Jember, AKBP Hery Purnomo, dikonfirmasi, Jumat, 5 Agustus 2022.
Hery mengatakan satu pleton itu merupakan personel pengendalian masyarakat (dalmas) yang disiagakan di beberapa titik di Desa Mulyorejo. Selain menjaga keamanan, personel juga membantu masyarakat yang trauma atau ketakutan usai teror pembakaran.
Hery menyebut satu pleton dalmas itu akan terus disiagakan di desa tersebut hingga kondisi desa benar-benar aman. Mereka juga keliling kampung untuk berjaga-jaga.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Total ada sekitar 30 sampai 50 personel yang kita terjunkan disiagakan di beberapa titik. Kita lakukan pengamanan penuh di lokasi ini,” jelasnya.
Hingga saat ini, polisi belum menangkap satu pun pelaku teror di desa itu. Hery mengaku telah menerjunkan tim memburu pelaku teror yang kerap meresahkan masyarakat setempat. “Saat ini kami masih melakukan pengejaran para pelaku pembakaran,” ujarnya.
Sebelumnya teror terjadi oleh sekelompok orang tak dikenal di Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, hingga tiga kali, yakni pertama pada 3 Juli 2022, kedua pada 30 Juli 2022, dan terakhir 3 Agustus 2022.
Pada 3 Juli 2022, terjadi perusakan dan pembakaran terhadap enam rumah warga, gedung sekolah, poskamling, kendaraan roda dua, serta perabotan rumah oleh sekelompok orang yang tidak dikenal sekitar 20 orang di Dusun Patungrejo, Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo.
Kemudian kejadian berulang pada 30 Juli 2022 yang menyebabkan empat rumah warga, satu unit mobil, beberapa unit sepeda motor, ruko, dan gudang penggilingan padi milik warga rusak karena dibakar oleh sekelompok orang tidak dikenal.
Kejadian pembakaran terulang ketiga kalinya pada 3 Agustus 2022 di Dusun Dampikrejo yakni satu unit mobil Katana dan 2 unit sepeda motor milik Qosin yang diduga dilakukan oleh orang tidak dikenal.
(DEN)
Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.