tribunwarta.com – JAKARTA – Sebagai pebisnis, tentunya Anda ingin terkesan lebih ramah saat melakukan komunikasi lewat chat dengan konsumen.
Sayangnya, ketika Anda memutuskan untuk menulis dalam bentuk teks secara keseluruhan. Misalnya saja, Twitter di mana platfrom tersebut hanya membatasi hingga 280 karakter, maka akan ada banyak makna yang sulit tersampaikan.
Sehingga, kehadiran emoji menjadi sangat penting dalam menambahkan elemen emosi saat kata-kata tambahan yang tidak bisa dideskripsikan.
Terbukti, tahun 2015 lalu, raksasa media sosial ini menemukan bahwa penggunaan emoji terus meningkat, sementara penggunaan bahasa gaul populer seperti LOL, LMAO dan ROFL justru menurun. Sedangkan, emoji di tiap tahunnya kian populer.
Jangan tertukar antara emoji dan emotikon. Di mana, emoji sendiri adalah bentuk gambar yang mewakili berbagai hal, bisa berupa perasaan, karakter, simbol, makanan, buah-buahan, hewan, dan lain-lain yang saat ini tengah tren.
Sementara, emotikon lebih merujuk ke ekspresi wajah. Penggunaannya juga sangat ringkas dan mudah, hanya perlu memadukan kombinasi tanda baca. Mungkin ini bisa kamu temui dulu saat orang-orang masih masif menggunakan SMS.
Mengapa harus menggunakan emoji dalam memasarkan sebuah bisnis?
Emoji menambahkan nilai nyata ke pesan Anda. Laporan menemukan bahwa pesan yang dikirim oleh bisnis yang berisi emoji empat kali lebih mungkin mendapat reaksi dari pelanggan. Bahkan, biasanya langsung mengena ke pelanggan. Sehingga, mampu membuat pelanggan lebih nyaman dan merasa dihargai.
Melansir dari Intercom, berikut ini adalah alasan mengapa bisnis Anda harus menggunakan emoji.
1. Semakin banyak emoji yang Anda gunakan pada teks Instagram Anda, semakin tinggi jumlah interaksi
2. Menambahkan emoji ke iklan Anda dapat meningkatkan rasio klik-tayang dan meningkatkan kinerja secara keseluruhan.
3. Manusia secara alami adalah orang yang visual, artinya mereka dapat memproses emoji lebih cepat daripada membaca dan memahami kalimat Anda.
Bagaimana cara menggunakan emoji dalam pemasaran?
Penggunaan emoji memang mampu menarik hati konsumen untuk melirik bisnis Anda jalankan. Apalagi saat melakukan promosi di media sosial.
Namun, Anda juga harus mengetahui dan memahami arti dari setiap penggunaannya. Sehingga bisa dipakai sesuai dengan target konsumen agar tidak salah menimbulkan salah tafsir. Berikut adalah 5 cara kreatif cara menggunakan emoji dalam pemasaran bisnis.
1. Pilih emoji untuk branding
Ada lebih dari tiga ribu emoji yang tersedia. Meskipun tidak ada salahnya menggunakan emoji apa pun yang cocok dengan pesan Anda, menggunakan terlalu banyak dapat membuat merek Anda terlihat tidak profesional.
Jadi, gunakanlah emoji seperlunya, misal saat ada kata-kata yang tidak bisa Anda sampaikan langsung dari tulisan. Atau memang tulisan tersebut membutuhkan penyampaian mood yang terwakilkan oleh emoji.
Kini sudah banyak brand-brand terkenal yang telah berhasil memperkenalkan produknya melalui emoji. Misalnya brand McDonald’s yang konsisten menggunakan emoji kentang goreng untuk strategi pemasarannya, Tak hanya itu, brand lain seperti Taco Bell juga berhasil menggunakan emoji taco agar produknya semakin dikenal banyak orang. Dari melihat simbolnya saja, orang-orang sudah tahu itu produk atau brand apa karena familiarnya.
Menggunakan emoji sebagai bagian dari branding Anda dapat membantu pelanggan mengingat Anda dengan lebih baik. Ini juga merupakan cara sederhana dan efektif untuk menonjol dari persaingan.
2. Membuat emoji sendiri
Digiday mengungkapkan bahwa lebih dari 250 merek merilis keyboard emoji mereka sendiri pada tahun 2016. Langkah semacam itu bisa memberi banyak perhatian pada merek produk/jasa tersebut, sehingga dapat meningkatkan jumlah pengunjung terhadap merek tersebut.
Meskipun tidak banyak merek yang memiliki kekuatan dan daya tarik layaknya Taco Bell, yang secara resmi mendapatkan Konsorsium Unicode untuk menambahkan emoji taco pada tahun 2015.
Namun, tidak ada yang menghentikan Anda untuk mendesain emoji bagi bisnis Anda.
Merek seperti Sephora pun membuat keyboard emoji mereka sendiri yang diisi dengan emoji yang berpola sesuai produk mereka. Melalui keyboard emoji tersebut memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan emoji, menjadikan pengalaman lebih menarik dan personal.
Memiliki emoji Anda sendiri adalah cara yang bagus untuk memperkuat kehadiran merek Anda.
3. Pesan teks terlihat lebih natural
Pesan apa pun dari merek dapat diterima dengan sedikit keraguan. Jangan biarkan audiens Anda mengira Anda hanya menjangkau untuk menjual sesuatu kepada mereka (bahkan jika memang demikian). Emoji adalah alat yang hebat untuk membuat merek Anda tampak lebih manusiawi dan dapat diterima.
Sementara pesan instan dan media sosial tidak dapat meniru keintiman komunikasi tatap muka, maka emoji dapat mengisi aspek penting komunikasi, seperti ekspresi wajah dan bahasa tubuh.
Sehingga penting dalam menggunakan emoji, sebab emoji sering diasosiasikan dengan kebahagiaan, jadi menambahkan emoji di akhir pesan akan menunjukkan bahwa Anda senang membantu dan juga dapat membuat audiens Anda senang.
4. Ketika kata-kata saja tidak cukup
Emoji memiliki cara untuk mengarahkan poin ke depan ketika kata-kata tidak cukup untuk mengungkapkan pesan Anda. Menurut psikolog, emoji dapat membantu memperkuat makna pesan. Menambahkan emoji dapat membantu mengatur nada pesan Anda, seperti cara Anda berbicara.
Misalnya, “sampai jumpa” yang sederhana bisa terdengar sangat berbeda dari “sampai jumpa” yang dilengkapi dengan emoji smiley. Pasalnya, yang pertama terdengar seperti formalitas yang dipaksakan, sedangkan yang terakhir menyampaikan kegembiraan.
Itu artinya, otak manusia kini memproses emoji sebagai informasi nonverbal yang berarti Anda membacanya sebagai informasi emosional, bukan kata-kata.
Penyampaian emosi ini secara tidak langsung membangun hubungan yang mampu mengekspresikan empati.
5. Melakukan survei menggunakan emoji
Anda sudah tahu bahwa emoji dapat meningkatkan keterlibatan Anda. Selain menambahkan emoji ke keterangan dan teks dalam gambar, cara hebat lainnya untuk mengintegrasikannya ke dalam strategi pemasaran Anda adalah melalui stiker interaktif di Instagram.
Gunakan emoji untuk melakukan survei atau jajak pendapat dengan pilihan emoticon di Instagram Stories Anda dan cari tahu pendapat audiens tentang produk Anda.
Menggabungkan stiker dan emoji interaktif dapat secara efektif menarik perhatian audiens Anda dan mengumpulkan informasi atau bahkan insight soal brand dengan cara yang menyenangkan dan interaktif.
Tapi apakah semua emoji itu cocok digunakan di semua bisnis?
Meskipun data dapat memperlihatkan bahwa emoji punya peluang besar dalam mendekatkan brand dengan pelanggan. Namun, Anda harus tetap menyesuaikan citra dari brand itu sendiri.
Jika Anda adalah bagian dari industri yang lebih tradisional, seperti perbankan, Anda harus lebih memikirkan emoji apa yang cocok. Menambahkan terlalu banyak emoji dapat membuat merek Anda tampak berisi spam dan brand tersebut berisiko terlihat tidak profesional.
Emoji tidak boleh ditambahkan sembarangan hanya demi engagement di sosial media. Selalu pertimbangkan konteks dan konten, dan ingat bahwa beberapa emoji mungkin memiliki arti ganda.
Meski emoji telah mendarah daging dalam komunikasi kita sehari-hari, tetap pertimbangkan testing A/B pada iklan Anda untuk menemukan bagaimana audiens Anda merespons perubahan tersebut.