SURYA.CO.ID, LAMONGAN – Salah satu program prioritas dari Bupati-Wakil Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi-KH Abdul Rouf saat terpilih adalah pembangunan dan perbaikan ruas-ruas jalan rusak. Dan Kamis (30/6/2022), Pemkab Lamongan telah menyampaikan bahwa perbaikan 41 ruas jalan segera dimulai.
Melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Bina Marga, pemkab telah memulai pembangunan infrastruktur untuk mewujudkan Jalan Mulus Lamongan (Jamula). Jamula menjadi salah satu program prioritas yang diluncurkan YesBro, sebutan pasangan kepala daerah Lamongan, saat Pilkada 2020 lalu.
Pertengahan tahun ini, 41 ruas jalan di wilayah Kabupaten Lamongan dengan total panjang 44,45 KM. ditingkatkan dengan target penyelesaian sebelum akhir tahun.
Kepala Dinas PU. Bina Marga Lamongan, Sujarwo menjelaskan, dari 41 ruas jalan itu, 20 ruas di antaranya sudah melalui proses lelang hingga ditentukan nama perusahaan pemenang. “Sudah ada SPK-nya. Dan terdapat 1 ruas yang harus dilakukan tender ulang,” kata Sujarwo, Kamis (30/6/2022).
Sementara 20 paket lainnya masih dalam proses lelang tahap 2 yang saat ini memasuki evaluasi dokumen penawaran di Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kabupaten Lamongan. Dari 20 ruas yang sudah ada SPK, ada beberapa ruas yang sudah dimulai pengerjaannya, seperti ruas jalan Sukodadi-Sumberwudi.
“Pengurukan dan pemadatan dengan agregat kelas A sudah selesai, termasuk pemadatan dan telah memenuhi. Insya Allah pekan depan sudah dilakukan pengecoran, ” jelas Sujarwo.
Selain itu, di ruas jalan Sukodadi-Plembon juga dimulai pengerjaan lapisan pondasi agregat A. Kemudian pengecoran ruas jalan Laren – Blimbing, juga sudah dimulai sejak Rabu (29/6/2022).
Sedangkan ruas jalan Gendong Kulon Babat, saat ini masuk proses galian untuk pelebaran. Dan ruas jalan Soko – Dagan, jalan akan ditutup total saat dimulainya pekerjaan. Pengerjaan yang sama akan dilakukan di ruas jalan Kiringan-Dibe, sementara yang lain rata-rata masih proses mendatangkan material.
Sujarwo juga menekankan kepada seluruh rekanan atau kontraktor, untuk segera menyelesaikan proyek-proyek tersebut, karena manfaatnya sudah banyak ditunggu oleh masyarakat. Mengingat proses yang dilaksanakan sebelumnya sudah memakan waktu lama.
DPU bahkan harus menguji material, seperti agregat dan juga jenis material lainnya. “Sebelum material dikirim kita harus mengetahui dulu, apakah kriterianya memenuhi atau tidak,” tandasnya.
Sujarwo kembali mengingatkan, agar para ontraktor sportif membangun dengan mengutamakan kualitas bangunan. ****
Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.