tribunwarta.com – Nilai tukar rupiah hari ini loyo dan bahkan KO melawan mayoritas mata uang global. Melansir RTI, rupiah tertahan di kisaran level Rp15.583 per dolar AS pada perdagangan Senin, 26 Desember 2022.
Dalam sepekan terakhir, rupiah tercatat menguat tipis 0,09%. Namun, rupiah mengalami koreksi sebedar -3,03% dalam tiga bulan terakhir atau setara dengan -9,25% secara year to date.
Pada awal pekan ini, rupiah melemah terhadap dua mata uang Eropa, yakni euro (-0,12%) dan poundsterling (-0,15%). Rupiah masih dapat unggul tipis terhadap dolar Australia (0,06%).
Di Asia, rupiah bergerak variatif. Rupiah melemah terhadap won (-0,25%), yuan (-0,22%), dan yen (-0,21%). Sementara itu, rupiah menguat terhadap baht (0,16%), dolar Taiwan (0,14%), dolar Singapura (0,09%), ringgit (0,09%), dan dolar Hong Kong (0,05%).
Rupiah menjadi kurang bertenaga karena dipengaruhi oleh sentimen naiknya imbal hasil obligasi AS setelah data inflasi AS persoanal consumer expenditure (PCE) naik 0,1% pada bulan lalu setelah naik 0,4% pada bulan Oktober 2022. Hal itu menjadi sinyal bahwa inflasi AS mulai membaik.
“Walaupun begitu, The Fed disebut belum yakin dengan penurunan ini sehingga berpeluang untuk terus menahan kenaikan suku bunga untuk melawan inflasi,” ungkap analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX), Revandra Aritama, dilansir dari Antara, Senin, 26 Desember 2022.