Ini disampaikan Moeldoko dalam pelaksanaan konsinyering bersama kementerian/lembaga terkait demi mempersiapkan narasi dan strategi komunikasi publik menjelang pelaksanaan Pemilu 2024.
“Pelaksanaan Pemilu 2024 penting untuk menjadi perhatian semua pihak. Saya tidak ingin permasalahan di pemilu sebelumnya terulang. Setidaknya kita harus bisa mengurangi potensi gangguan-gangguan itu karena kita ingin jadi bangsa yang maju, menjamin pelaksanaan pesta demokrasi dengan baik,” kata Moeldoko melalui keterangan resmi, Rabu, 10 Agustus 2022.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Masalah sebelumnya yang dimaksudkan Moeldoko adalah distribusi logistik pemilu yang tidak tepat sasaran. Termasuk, data pemilih yang belum termutakhir hingga mengakibatkan banyak orang kehilangan hak pilih dan isu beban kerja petugas KPPS yang terlalu berat.
Selain itu, politik uang, peredaran hoaks di sosial media, dan ajakan golput juga menjadi persoalan yang kerap terjadi dalam setiap penyelenggaraan pemilu. Oleh karena itu, kata dia, sinergi antarkementerian/lembaga diharapkan mampu memetakan tantangan-tantangan yang berpotensi menghambat suksesnya pelaksanaan pemilu.
“Kesuksesan pemilu menjadi bagian tidak terpisahkan dari peningkatan kualitas dan konsolidasi demokrasi kita. Dikomandoi KSP, konsinyering ini menjadi sarana diskusi di lingkungan pemerintah. Tujuannya, untuk memetakan isu-isu strategis dan tantangan Pemilu 2024 dengan belajar dari perhelatan pemilu sebelumnya,” kata mantan panglima TNI itu.
Nantinya, salah satu hasil konkret yang akan diwujudkan melalui konsinyering adalah pembentukan gugus tugas Pemilu 2024. Gugus tugas tersebut akan memiliki serangkaian kerja bersama lintas kementerian/lembaga yang berfokus pada penguatan komunikasi publik.
Moeldoko berharap gugus tugas mampu merumuskan solusi dan rekomendasi menghadapi berbagai isu penyelenggaraan Pemilu 2024. Konsinyering ini dihadiri sejumlah perwakilan dari Kominfo, Kemenkopolhukam, Kemenko PMK, Kemendagri, Kemenkominfo, TNI-Polri, BIN, Kemenag, dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
(JMS)
Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.