Minyak naik di Asia dipicu pasokan ketat, optimisme permintaan China

Minyak naik di Asia dipicu pasokan ketat, optimisme permintaan China

tribunwarta.com – Harga minyak sedikit menguat di awal perdagangan Asia pada Kamis pagi, terangkat oleh tanda-tanda pasokan yang lebih ketat dan oleh optimisme atas pemulihan permintaan China, konsumen minyak mentah terbesar dunia.

Minyak mentah berjangka Brent naik tipis 5 sen atau 0,06 persen, menjadi diperdagangkan di 87,02 dolar AS per barel pada pukul 01.15 GMT. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS terangkat 16 sen atau 0,2 persen, menjadi diperdagangkan di 80,71 dolar AS per barel.

Kota raksasa Guangzhou dan Chongqing di China mengumumkan pelonggaran pembatasan COVID pada Rabu (30/11/2022), sehari setelah para demonstran di Guangzhou selatan bentrok dengan polisi di tengah serangkaian protes terhadap pembatasan virus corona terberat di dunia.

Namun, aktivitas bisnis China semakin menyusut pada November, menurut data resmi PMI (indeks manajer pembelian) pada Rabu (30/11/2022), menimbulkan kekhawatiran tentang tahun depan.

Sementara itu, pasokan minyak mentah diperkirakan akan tetap ketat.

Stok minyak mentah AS anjlok hampir 13 juta barel, terbesar sejak 2019, dalam pekan yang berakhir 25 November, menurut Badan Informasi Energi AS (EIA). Namun, produksi minyak mentah AS melampaui 12 juta barel per hari, tertinggi sejak sebelum dimulainya pandemi virus corona, kata EIA.

Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell mengatakan pada Rabu (30/11/2022) sudah waktunya untuk memperlambat laju kenaikan suku bunga yang akan datang, yang dapat mendukung harga minyak.

Membatasi kenaikan, keputusan OPEC+ untuk mengadakan pertemuan virtual 4 Desember menandakan sedikit kemungkinan perubahan kebijakan, sumber yang mengetahui langsung masalah tersebut mengatakan kepada Reuters pada Rabu (30/11/2022).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *