Masuk Musim Hujan, Warga Kabupaten Tangerang Diminta Waspada Banjir dan Longsor

Masuk Musim Hujan, Warga Kabupaten Tangerang Diminta Waspada Banjir dan Longsor

Tangerang: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Banten, mengingatkan warga di sekitar aliran sungai untuk meningkatkan kewaspadaan potensi terjadinya banjir.
 
“Imbauan untuk masyarakat, karena cuaca saat ini ekstrem sulit diprediksi, agar siaga. Artinya masyarakat meningkatkan kewaspadaan terjadinya bencana,” ucap Kepala BPBD Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat di Tangerang, Kamis, 22 September 2022.
 
Ia mengungkapkan beberapa kejadian bencana banjir di wilayah Kabupaten Tangerang terjadi karena adanya luapan air sungai/kali akibat intensitas hujan tinggi.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


“Selain itu, wilayah bantaran sungai sering banjir meski tidak musim hujan karena ada kiriman dari hulunya di wilayah Bogor, Jawa Barat,” ucap dia.
 
Ia mengatakan untuk wilayah bantaran yang rawan terjadinya bencana banjir di Kabupaten Tangerang di antaranya Kecamatan Kelapa Dua, Teluknaga, Pakuhaji Kosambi, Tigaraksa, dan Pasar Kemis.
 
“Ada beberapa kecamatan yang rawan bencana, terutama di wilayah terdekat aliran kali/sungai Cisadane, Cidurian, dan Cirarab,” ujarnya.
 
Sementara, selain daerah bantaran sungai yang rawan terjadinya bencana banjir. Kata Ujat, ada sebagian wilayah Kabupaten Tangerang rawan tergenang air seperti di Kecamatan Curug, Cisoka, dan Cikupa.
 
Baca: Banjir dan longsor Melanda Pangandaran, Jalan Penghubung 4 Desa Terputus
 
“Termasuk Kecamatan Cisoka juga rawan bencana banjir, selanjutnya Curug rawan terkena bencana banjir juga,” ungkap Ujat.
 
BPBD setempat mengingatkan masyarakat Kabupaten Tangerang adanya potensi musibah tanah longsor serta angin kencang.
 
“Khususnya untuk bencana longsor biasanya ada di wilayah Pagedangan dan Cisauk paling sering. Sementara bencana angin kencang hampir merata di seluruh wilayah. Dan yang terdampak biasanya rumah warga non permanen,” ujarnya.
 
Ujat menyampaikan untuk mengantisipasi bencana itu, pihaknya telah melakukan berbagai upaya mitigasi secara dini dengan menyiagakan sejumlah posko-posko, sarana prasarana dan personel dalam upaya penanggulangan bencana tersebut.
 
“Kita juga saat ini sudah meningkatkan kesiapsiagaan di semua pos BPBD yang ada. Kemudian perlengkapan seperti perahu, mesin air, kita siapkan termasuk personel dengan total ada 20 lebih unit perahu, mesin alkon/air 5 unit ditambah di masing-masing pos sudah tersedia,” kata Ujat.
 

(NUR)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *