Masih Bingung Perbedaan ANBK AKM dengan SNBT? Begini Penjelasannya

Masih Bingung Perbedaan ANBK AKM dengan SNBT? Begini Penjelasannya

Jakarta:  Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim mengubah aturan seleksi mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri (PTN) pada September 2022.  Perubahan tersebut dilakukan pada seluruh jalur seleksi masuk PTN.
 
Baik di jalur seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN), seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN), maupun di Jalur Mandiri.  Khusus di SBMPTN kini berganti menjadi seleksi nasional berdasarkan tes (SNBT).
 
Dengan adanya regulasi baru tersebut, secara resmi juga menghapuskan tes kemampuan akademik (TKA) dan hanya berfokus pada tes potensi skolastik (TPS).  Perubahan pada skema seleksi ini dianggap sebagai sebuah transformasi positif di dunia pendidikan.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Dengan kebijakan baru ini diharaokan siswa dapat belajar secara lebih menyeluruh, berfokus pada kemampuan penalaran dan daya berpikir siswa.  Siswa juga dituntut untuk menjawab masalah berdasarkan pemahaman informasi, tak sekadar menjawab lewat rumus yang sudah dihafal. 
 
Pendekatan ini dianggap senada dengan pengujian pada Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang ditujukan untuk mengukur literasi membaca dan literasi matematika siswa. Namun di sistem yang baru ini menimbulkan kebingungan di kalangan siswa dan orang tua.
 
Terutama kebingungan dalam membedakan sistem pengujian di antara keduanya.  Berikut penjelasan dari perbedaan soal AKM dan SNBT yang telah dirangkum siaran pers Zenius: 

Perbedaan Soal ANBK AKM dan SNBT:

1. Perbedaan Tujuan Pelaksanaan Tes 

AKM adalah sebuah instrumen dalam Asesmen Nasional, sebuah program penilaian terhadap mutu yang dimiliki oleh sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah.
 
AKM bertujuan mengukur kemampuan literasi membaca dan literasi matematika siswa. AKM memiliki peran untuk mengevaluasi prestasi dan hasil belajar siswa berdasarkan kualitas pembelajaran yang diberikan sekolah/institusi pendidikan tersebut selama ini. 
 
Sementara SNBT adalah seleksi yang diadakan untuk menyaring calon mahasiswa ke dalam sebuah perguruan tinggi negeri (PTN) yang dituju. Jadi, SNBT untuk mengukur kemampuan siswa secara personal dan melihat apakah sudah sesuai dengan standar minimum yang ditetapkan di PTN yang mereka pilih. 
 
Berdasarkan keputusan Mendikbudristek terbaru, SNBT hanya akan menyajikan tes skolastik. Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif, matematika, serta kemampuan literasi siswa dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. 

2. Perbedaa Soal yang Disajikan

Sementara itu perbedaan keduanya juga dapat dilihar berdasarkan soal yang disajikan.  Soal-soal pada AKM dirancang untuk menguji apakah siswa memiliki pola pikir dan daya nalar yang benar.
 
Hal ini diukur dari seberapa jauh pemahaman siswa akan informasi dalam soal, lalu bagaimana informasi tersebut diinterpretasikan dan digunakan dalam mencari pemecahan dari masalah tersebut. Dalam AKM, ada dua  sub-tes yang diuji, yaitu literasi dan numerasi. Seluruh soal diuji dengan tiga parameter, yaitu konten, konteks, dan potensi kognitif. 
 
Sedangkan SNBT yang kini hanya menguji tes skolastik akan terbagi dalam empat sub-tes, yaitu tes Potensi Kognitif, Penalaran Matematika, Literasi Bahasa Indonesia, dan Literasi Bahasa Inggris.
 
Keempat sub-tes ini dirancang untuk menguji kemampuan berpikir, bernalar, serta pemecahan masalah. Soal-soal SNBT nantinya akan dirumuskan oleh Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan (BPPP), badan yang juga merumuskan soal-soal AKM. 
 
Soal-soal AKM sendiri tidak akan mengalami perubahan. Perubahan hanya terjadi pada soal-soal SNBT. Namun hingga kini, belum ada kepastian mengenai soal yang akan diujikan di SNBT di tahun depan. Namun sesuai penjelasan Mendikbudristek beberapa waktu lalu, soal ini tentunya akan berupa soal tes skolastik.
 
Nah Sobat Medcom, itulah tadi perbedaan antara AKM dan SNBT dalam hal tujuan dan jenis soal yang disajikan. Dengan memahami keduanya lebih baik, tentunya kamu dapat mempersiapkan diri dengan strategi yang tepat.

 

(CEU)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *