Bertanding di Jyske Bank Arena, Odense, Fajar/Rian menang atas Ong/Teo dengan skor 21-16, 20-22 dalam tempo 45 menit. Meski menang dua gim langsung, Fajar/Rian tetap mendapat perlawanan ketat dan bahkan nyaris kalah pada gim kedua atau ketika Ong/Teo membuat laga dilanjutkan dengan deuce.
Permainan cepat dan agresif ditunjukkan kedua pasangan pada gim pertama dan mereka pun saling bergantian memimpin perolehan poin. Namun selepas kedudukan 12-12, situasi itu tidak terjadi lagi karena Fajar/Rian bisa mempertahankan keunggulan untuk merebut gim pertama.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Menginjak gim kedua, Ong/Teo seperti bisa membaca permainan Fajar/Rian dan lebih sering memimpin perolehan poin. Namun selepas interval, Fajar/Rian menggeber serangan dan menyamakan kedudukan menjadi 17-17. Salip menyalip poin tak terhindarkan setelah itu, tapi Fajar/Rian tampil lebih baik saat perebutan poin deuce.
“Pertama-tama bersyukur kami bisa masuk final lagi dengan lancar. Bisa kembali ke final yang pasti senang karena kembali melangkah. Harapannya semoga kami bisa memberikan yang terbaik dan bisa menjadi juara pada pertandingan final besok,” ujar Fajar seusai laga dalam rilis Tim Humas & Media PBSI.
“Luar biasa kami bisa menciptakan All Indonesian Final. Rasanya sangat bahagia karena dari dulu kami hanya melihat Marcus/Kevin dan Ahsan/Hendra di final. Dari sekarang sampai ke depannya, kami berharap bisa meneruskan tradisi itu,” tambahnya.
Hasil pertandingan sekaligus memperpanjang tren kemenangan Fajar/Rian dengan Ong/Teo menjadi 6-2. Selanjutnya pada final, Minggu 23 Oktober, Fajar/Rian bakal menghadapi rekan di Pelatnas PBSI Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo yang sukses melewati semifinal setelah menaklukkan wakil Malaysia , Aaron Chia/Soh Wooi Yik.
“Menghadapi The Minions di final kami sudah sama-sama tahu kekurangan dan kelebihan masing-masing. Kami akan mencoba yang terbaik untuk besok dengan mempersiapkan fisik dan mental,” tutup Rian.
(KAH)
Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.