Libur Tahun Baru, PKL di Alun-alun Kota Batu Raup Kenaikan Omzet

Libur Tahun Baru, PKL di Alun-alun Kota Batu Raup Kenaikan Omzet

tribunwarta.com – Momen libur akhir tahun menjadi berkah tersendiri bagi para pedagang kaki lima atau PKL di Pasar Wisata Alun-alun Kota Batu pada akhir pekan lalu. Salah satunya yang dirasakan oleh penjual gorengan, Juli (56).

Dia mengungkapkan, dalam sehari dirinya bisa meraup omzet antara Rp 900.000 hingga Rp 1 juta. Berbagai macam gorengan dijualnya dari harga Rp 2.000 sampai Rp 3.500, seperti risoles, lumpia, sosis solo, bakwan dan lainnya.

“Alhamdulillah pengunjung sekitar alun-alun ramai, peningkatannya (omzet) sekitar 40 persen, sejak libur sekolah itu sehari omzet bisa Rp 400.000 sampai Rp 500.000 sehari. Sekarang bisa Rp 900.000 sampai Rp 1 juta,” kata Juli yang sudah berjualan sejak tahun 2015 lalu.

Kondisi ramainya pembeli saat momen Nataru ini biasanya diantara pukul 19.00 WIB hingga 22.00 WIB. Sedangkan saat libur sekolah sekitar pukul 14.00 WIB hingga 17.00 WIB.

Namun, hal itu tidak selalu menjamin atau bergantung dengan cuaca yang ada. Meski begitu, dia tetap bersyukur karena kondisi saat ini lebih baik dibandingkan dengan pandemi Covid-19 tahun 2020 dan 2021.

“Kalau hujan, pembeli enggak ada, tapi sekarang lebih ramai dibanding korona, sebelum korona (libur akhir tahun) itu meningkatnya lebih dari ini, bisa sampai 200 persen,” katanya.

Ketua Paguyuban Pelaku Niaga Sipil (PNS), Puspita Herdysari mengatakan, momen libur akhir tahun ini para pedagang merasa mendekati kondisi pulih seperti sebelum pandemi Covid-19. Peningkatan pendapatan yang diperoleh para pedagang saat ini rata-rata sekitar 70 sampai 80 persen.

“Kalau hari-hari biasa sama karena kita kena hujan, asal tidak hujan liburan ini mulai membaik, tapi kalau dibandingkan sama sebelum pandemi enggak lah, masih susah, mendekati kayak dulu iya, tapi belum 100 persen,” katanya.

Disampaikannya, kini setiap hari dalam momen Nataru para pedagang rutin berjualan. Kondisi itu, berbeda saat sebelum libur akhir tahun, para pedagang rata-rata hanya berjualan ketika hari-hari libur saja.

Selain itu, adanya kepadatan arus kendaraan di Kota Batu di momen Nataru merupakan harapan dari para pedagang untuk mendapatkan pendapatan yang maksimal.

“Kami menyambut gembira (libur akhir tahun), terlepas macet, itu harapan kami, kalau macet artinya Kota Batu ramai, sehingga diharapkan mendapatkan pendapatan yang signifikan,” katanya.

Promosikan UMKM Anda dengan beriklan di jaringan Kompas Gramedia lewat . Konsultasikan strategi iklan bisnis Anda bersama tim sales sekarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *