Laba bersih perseroan pada semester I-2022 juga naik menjadi Rp141,8 miliar atau tumbuh sebesar 262 persen dibanding Rp39,22 miliar pada periode yang sama 2021. Dua lini bisnis perseroan, yaitu penjualan batu bara dan jasa logistik batu bara sepanjang semester I-2022 menopang pencapaian kinerja keuangan yang sangat baik.
Pendapatan usaha penjualan batu bara tercatat terealisasi Rp860,34 miliar mengalami peningkatan sebesar 252 persen dibanding realisasi pada tahun sebelumnya yang sejumlah Rp244,49 miliar. Pendapatan usaha jasa logistik batu bara sejumlah Rp211,4 miliar mengalami peningkatan 25 persen dibanding realisasi tahun sebelumnya sejumlah Rp169,2 miliar.
“Harga batu bara yang sangat baik sepanjang semester I-2022 berkontribusi signifikan terhadap kinerja kami, walaupun pemerintah sempat melarang ekspor batu bara pada Januari lalu,” kata Direktur Utama PT RMK Energy Tbk Tony Saputra, dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 11 Agustus 2022.
RMKE menyediakan jasa angkutan batu bara terintegrasi melalui jalur kereta dari kabupaten penghasil batu bara di Lahat dan Muara Enim, Sumatra Selatan bersinergi dengan PT KAI (Persero). Selain itu, RMK Energy juga menjalankan bisnis trading batu bara melalui salah satu anak usahanya, PT Royaltama Multi Komoditi Nusantara (RMKN).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Mulai awal tahun ini, tambang batu bara milik PT Truba Bara Banyu Enim (TBBE), salah satu anak usaha perseroan, telah mulai beroperasi, dengan mulai beroperasinya Train Loading System (TLS), fasilitas muat batu bara yang berlokasi di Kecamatan Gunung Megang, Kabupaten Muara Enim. TLS ini berlokasi di dalam konsesi IUP PT Truba Bara Banyu Enim (TBBE).
Hingga semester I 2022, TBBE mencatatkan produksi batu bara sebanyak 495.294 ton yang diangkut menggunakan kereta melalui TLS menuju ke stasiun bongkar Simpang di Palembang. TBBE memproduksi batu bara dengan kualitas batu bara 3.200 kcal/kg (GAR) untuk penjualan dalam negeridan ekspor.
TLS Gunung Megang beroperasi untuk mendukung pengangkutan batu bara TBBE menuju stasiun bongkar Simpang. Namun, perseroan membuka peluang bagi produsen batu bara lain di wilayah Kabupaten Muara Enim dan sekitarnya untuk memanfaatkan TLS.
RMKE telah menganggarkan capital expenditure (capex) sebesar Rp174 miliar pada 2022 dan sebagian besar digunakan untuk proyek?proyek pengembangan fasilitas bongkar muat batu bara, baik di hulu maupun hilir.
Di bagian hulu, RMKE mengembangkan jalan khusus batu bara (hauling road) dari TLS untuk membuka akses bagi sejumlah tambang di Muara Enim dan sekitarnya. RMKE bertujuan membuka akses ke pasar bagi sejumlah IUP di Muara Enim dan sekitarnya yang selama ini mengalami kesulitan logistik.
Di bagian hilir, RMKE merampungkan proyek pengembangan stasiun bongkar Simpang, Palembang, yaitu Container Yard 3B (CY 3B) pada Juni 2022. Dengan tambahan CY 3B, RMKE saat ini dapat membongkar 15?17 trainset batu bara per hari, di mana tiap trainset mengangkut sekitar 2.800 ton batu bara.
(SAW)
Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.