KPU DIY Mulai Lakukan Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan

KPU DIY Mulai Lakukan Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan

Yogyakarta: Komisi Pemilihan Umum Daerah Istimewa Yogyakarta (KPU DIY) mulai melakukan pemutakhiran data pemilih berkelanjutan untuk pemilu 2024. Pemutakhiran data pemilih ini dilakukan secara rutin.
 
“Data pemilih diperbarui secara berkala, berkesinambungan. Sebelum pemutakhiran data pemilih, KPU melakukan update data pemilih terakhir,” kata Ketua Divisi Perencanaan, Data, dan Informasi KPU DIY, Wawan Budiyanto, di Yogyakarta, Sabtu, 15 Oktober 2022.
 

Wawan menjelaskan pemutakhiran data pemilih berkelanjutan bertujuan agar DPT yang sudah beberapa tahun lalu bisa diperbarui karena ada pergerakan penduduk yang dinamis. Tanpa pemutakhiran data berkelanjutan, kata dia, akan membuat ketidaksinkronan data kian lebar.
 
“Nantinya akan mempersulit proses coklit (pencocokan dan penelitian). Persoalannya jadi lebih kompleks,” jelasnya.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Ia mengatakan data pemilihan setiap kabupaten/kota situasinya berbeda. Data pemilih Kabupaten Kulon Progo dan Kota Yogyakarta masih pada posisi DPT Pemilu 2019. Sementara, Kabupaten Bantul, Gunungkidul, dan Sleman memakai DPT Pemilu 2020 lalu.
 
Wawan mengatakan pemutakhiran data pemilih berkelanjutan yang dilakukan yakni dengan menambahkan data pemilih baru yang belum ada pada pemilu 2019 dan 2020. Kemudian, mencoret pemilih DPT pemilu 2019 dan 2020 yg tak memenuhi syarat.
 
“Misal, ada yang sudah meninggal, berubah status jadi TNI/polri, pindah kependudukan, maupun mengubah elemen data yang keliru. Ada penulisan NIK belum tepat atau untuo pemilih difabel belum akurat jenis disabilitasnya,” ungkapnya.
 
Hingga akhir September 2022, jumlah daftar pemilih di DIY sebanyak 2.673.031. Jumlah itu terdiri dari 1.343.761 pemilih laki-laki dan 1.419.670 pemilih perempuan. Data tersebut tersebar di lima kabupaten kota, 76 kecamatan, 438 desa, dan 8.741 TPS.
 
“Data ini akan berubah ketika dilakukan coklit karena saat ini mendasarkan DPT 2019 dan 2020,” bebernya.
 
Ia menyebut pemilih baru hingga akhir September, ada tambahan sebanyak 52.953 pemilih. Selain itu, ada pemilih pindah masuk 51.441; tidak memenuhi syarat (TMS) 16.687; pindah keluar daerah 1.831; meninggal 360; ganda dan ubah data 4.999.
 
“(Data terakhir) nantinya masuk tahap sinkronisasi. KPU menyinkronkan dengan data kependudukan, DP4 yang diserahkan Kemendagri lewat Dukcapil, yang hasil sinkronisasi nanti akan dijadikan bahan pencocokan dan penelitiaan saat pemutakhiran data pemilih pemilu 2024,” ujarnya.
 

(DEN)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *