Kisah Inspiratif Muhdi Sukses Ekspor 3 Kontainer Keripik Singkong Setiap Bulan ke Korsel

Kisah Inspiratif Muhdi Sukses Ekspor 3 Kontainer Keripik Singkong Setiap Bulan ke Korsel

tribunwarta.com – JAKARTA, Kisah inspiratif Muhdi sukses mengekspor kripik singkong ke Korea Selatan ini menarik untuk disimak. Tidak hanya Korea Selatan, kripik singkongnya juga diekspor ke Malaysi.

Pria yang bernama lengkap Muhammad Muhdi ini adalah mantan sales yang beralih profesi menjadi pengusaha. Dia memilih menjadi produsen keripik singkong hingga sukses seperti saat ini.

Simak kisah inspiratif Muhdi sukses ekspor keripik singkong ke Korea, selengkapnya yuk!

Kisah sukses Muhdi mengekspor keripik singkong ke Korea Selatan berawal saat seorang warga negari ginseng itu sedang bermain golf di desa tempatnya tinggal, Desa Tuntungan II, Deli Serdang tertarik dengan produk buatannya.

Warga negara Korsel tersebut pun menjadi langganan, yang selalu membeli keripik singkong buatan Muhdi. Asisten dari turis tersebut mengatkan, atasannaya sangat menyukai keripik singkong Muhdi yang krispi.

Akhirnya, Muhdi dihubungi untuk menyiapkan sampel keripik singkong untuk dibawa pulang oleh turis tersebut ke negara asalnya. Sebanyak 2.400 dus, setiap dus berisi 2,4 kilogram (kg) kripik singkong diekspor ke Korea Selatan melalui pelabuhan laut Belawan, Medan.

Sebelum menggeluti usaha keripik singkong, Muhdi adalah seorang sales sembako di Desa Tuntungan II. Dia bekerja sebagai sales selama 8 tahun sebelum akhirnya berhenti karena merasa pekerjaan tersebut tak mencukupi kebutuhan dia dan keluarganya.

Dia mulai tertarik menekuni usaha keripik singkong setelah melihat temannya di Magelang yang menggeluti bidang tersebut. Dengan peralatan sederhana, temannya itu mampu memberdayakan warga sekitar untuk membuat keripik singkong.

Muhdi pun mengikuti langkah temannya dengan membuka usaha keripik singkong di kampung halamannya. Hal yang membuat dia yakin memulai usaha tersebut, salah satunya karena tersedianya bahan baku yang melimpah dengan harga terjangkau dan kualitas baik.

Berbekal mesin potong sederhana atau ranjangan yang dibeli istrinya dengan harga Rp125.000, Muhdi kembali ke Medan dan memulai usahanya.

Dia dan sang istri memulai dengan 5 kg singkong, yang dipasarkan ke sekolah–sekolah, juga pasar tradisional di Medan. Seiring berjalannya waktu, Muhdi memutuskan untuk memberi nama produk keripik singkong, Kripik Singkong Kreasi Lutvi diambil dari nama anak pertama yang bernama Lutviana.

Di bawah UD Kreasi Lutvi, dia menjual keripik singkong aneka rasa dengan kualitas ekspor. Omzetnya pun kian bertambah dan dia juga mulai mempekerjakan banyak karyawan karena tingginya permintaan. Dibutuhkan sebanyak 5 hingga 7 ton singkong per hari untuk produksi.

Sementara itu, untuk memudahkan memperoleh pasokan bahan baku, dia menjalin kerja sama dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Mandiri Sejahtera di desanya. Sejak 2014 hingga saat ini, sebanyak 2 hingga 3 kontainer ukuran 40 feet berisi kripik singkong produksinya diekspor ke Korea Selatan setiap bulannya. Pelanggannya tidak hanya dari negeri ginseng, tapi juga dari Malaysia.

Untuk mempermudah proses ekspor, Muhdi membekali produk kripik singkongnya dengan Free Sale Certification, Health Certification, dan ISO 22.000.

Demikian kisah inspiratif Muhdi, yang sukses mengekspor kripik singkong ke Korsel hingga 3 kontainer tiap bulannya.

Editor : Jujuk Ernawati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *