Kapal Selam Rudal AS Patroli di Laut Arab, Ada Apa Nih?

Kapal Selam Rudal AS Patroli di Laut Arab, Ada Apa Nih?

Laut Arab: Komandan tertinggi militer Amerika Serikat (AS) untuk Timur Tengah menaiki kapal selam yang diperkuat rudal balistik mereka di Laut Arab. Ini sebuah langkah yang langka dalam menyoroti kemampuan nuklir bawah laut AS.
 
Terlebih, saat ini ada ketegangan dengan Iran dan Rusia.
 
Jenderal Erik Kurilla dibawa keluar dari USS West Virginia dan berada di kapal selama sekitar delapan jam, saat kapal selam itu naik ke permukaan di lokasi yang dirahasiakan di perairan internasional.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


West Virginia adalah salah satu kapal selam jarak jauh kelas Ohio Angkatan Laut Amerika Serikat, yang dikenal sebagai boomer.
 
Kapal selam kelas Ohio merupakan salah satu bagian dari triad nuklir AS – bersama dengan pengebom strategis Angkatan Udara AS dan rudal balistik antarbenua. Mereka dilengkapi dengan rudal Trident II D-5 dan dianggap sebagai pencegah strategis utama.
 
AS jarang mengiklankan lokasi kapal selam bertenaga nuklirnya dan jarang berpatroli di Timur Tengah.
 
Komando Pusat AS mengatakan Jenderal Kurilla bertemu dengan Wakil Laksamana Brad Cooper, komandan Armada Kelima Angkatan Laut AS, di kapal selam. Kurilla diberi demonstrasi langsung mengenai kemampuan kapal.
 
“Kapal selam ini adalah permata mahkota dari triad nuklir dan West Virginia menunjukkan fleksibilitas, kemampuan bertahan, kesiapan dan kemampuan pasukan AS di laut,” ucapnya, dilansir dari The National, Kamis, 20 Oktober 2022.
 
Kunjungan ini dilakukan saat Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam akan menggunakan senjata nuklir, karena pasukannya kehilangan tempat dalam perang di Ukraina.

Iran Pasok Drone ke Rusia

Iran, yang berada di wilayah Komando Pusat, terlibat dalam perang, memasok drone yang telah digunakan Rusia untuk menyerang sasaran di Ukraina, termasuk pembangkit listrik dan infrastruktur utama lainnya, serta bangunan tempat tinggal.
 
Sementara kunjungan ke kapal selam jarang terjadi, para pemimpin Komando Pusat sering mengunjungi kapal-kapal Angkatan Laut AS di perairan sekitar Timur Tengah – termasuk kapal induk yang secara rutin dikirim sebagai pencegah ke Iran.
 
Sejak perang di Irak dan Afghanistan telah berakhir, Angkatan Laut AS tidak memiliki kehadiran kapal induk reguler di wilayah tersebut.
 
Tur kapal selam Jenderal Kurilla juga datang ketika NATO memulai latihan nuklir tahunan yang telah lama direncanakan di Eropa barat laut. Sebanyak 14 dari 30 negara anggota NATO dijadwalkan untuk mengambil bagian dalam latihan, yang dilakukan sekitar waktu yang sama setiap tahun selama sekitar satu minggu.
 
Latihan tersebut melibatkan jet tempur yang mampu membawa hulu ledak nuklir, tetapi tidak melibatkan bom langsung. Pengebom B-52 jarak jauh AS ikut serta dalam latihan tersebut. Rusia biasanya mengadakan latihan kekuatan nuklir serupa bulan ini, dan diharapkan akan segera dimulai.
 

(FJR)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *