Jadi ‘Tersangka’ Virus Corona, Ini Alasan Orang Makan Trenggiling!

Jadi ‘Tersangka’ Virus Corona, Ini Alasan Orang Makan Trenggiling!

tribunwarta.com – Trenggiling diduga jadi tersangka penyebar virus corona pada manusia. Terus kenapa, sih, orang China makan hewan satu ini?

Simak alasan lengkapnya di artikel Finansialku di bawah ini!

Rubrik Finansialku

Kenapa Orang China Makan Trenggiling?

Setelah sebelumnya para ilmuwan telah ‘menuding’ Ular dan Kelelawar sebagai penyebab utama penyebaran virus corona ke tubuh manusia, ternyata ada penemuan terbaru yang menduga kalau trenggiling lah yang berperan sebagai perantara penyebaran virus corona ke tubuh manusia.

Lalu, kenapa, sih, orang China suka dengan binatang bersisik satu ini? Melansir beberapa sumber, simak fakta-faktanya di bawah ini!

#1 Rasanya Seperti Daging Ayam

Dari laman travel.kompas.com yang mengutip buku ‘Global Delicacies: Diversity, Exotic, Strange, Weird, Relativism’ yang ditulis oleh Andrew Nyakupfuka, dikatakan bahwa daging trenggiling memiliki rasa yang gurih dan memiliki tekstur seperti daging ayam.

Selain itu, dagingnya juga memiliki bau yang tidak biasa dan dapat memenuhi seluruh rumah, seperti dikatakan oleh laman vice.

Download Sekarang! Ebook PERENCANAAN KEUANGAN Untuk USIA 20-an, GRATIS!

Katanya, warna daging binatang bersisik itu cenderung lebih gelap, sedikit lengket dan memiliki tekstur seperti benang.

[Baca Juga: Haduh, Gara-Gara Corona, Harga Masker N95 Melonjak!]

Pengolahan daging ini biasanya dilakukan dengan merebus potongan-potongan daging dan disajikan dengan saus jintan. Olahan ini juga bisa dijadikan lauk dan dimakan dengan nasi.

Selain direbus dan disajikan dengan saus jintan, trenggiling juga bisa dikombinasikan dengan beberapa bahan lain seperti jahe, bawang bombay, gula putih, dan anggur merah.

Sementara itu, mengutip buku ‘Medicine and Health Cuisine’ karya Mei Wei, binatang ini disebut sebagai ‘penjaga hutan’, yang sisiknya dimanfaatkan sebagai bahan dasar makanan tradisional di area pegunungan Fujian, China.

Dagingnya dipercaya sebagai makanan yang dapat menghilangkan penyakit kulit dan dapat mendetoks tubuh.

#2 Dapat Meningkatkan Status Sosial

Dikatakan dalam buku “Pangolins: Science, Society, and Conservation” juga melansir laman travel.kompas.com, kepopuleran trenggiling nyatanya sampai negara Vietnam.

Aksi mengonsumsi hewan ini di China dan Vietnam didasari oleh motivasi, persepsi, dan kepercayaan terhadap sisiknya yang katanya dapat menyembuhkan penyakit dan meningkatkan kebugaran seseorang.

Bukan hanya sisiknya, mengonsumsi dagingnya juga secara otomatis menunjukkan adanya peningkatan status dari orang yang memakannya.

[Baca Juga: Gawat! Ada WNI Terinfeksi Virus Corona di Singapura]

Entah itu dinilai dari sisi politik atau sosial, orang atau keluarga yang memakan daging hewan ini bisa mendapatkan validasi atau diakui statusnya di masyarakat.

Di Vietnam sendiri, per tahun 2019, harga satu ekornya mencapai US$450 atau setara dengan Rp6.156.774.

Seorang pemburu, dalam buku “Poached: Inside the Dark World of Wildlife Trafficking” karya Rachel Love Nuwer, dicertakan bahwa dia mendapatkan setidaknya US$1000 per tahun atau setara dengan Rp13.681.720 untuk satu ekor trenggiling pada 2018 silam.

#3 Daging Trenggiling Dipercaya Sebagai Obat

Dari travel.kompas.com yang mengutip buku “Pangolins: Science, Society, and Conservatin’ dikatakan bahwa obat yang mengandung sisik trenggiling merupakan salah satu obat paling populer untuk dikonsumsi dengan bagian tubuh lainnya.

Hal ini karena masyarakat China percaya kalau sisiknya dipercaya dapat mengobati penyakit rematik, penyakit kulit, bengkak dan luka bernanah, asma, melancarkan ASI, dan mengobati kanker.

Bahkan dikatakan bahwa sisik trenggiling masuk dalam farmakope (sebuah buku resmi berisi standar mutu obat yang dikeluarkan oleh suatu negara, red) Pemerintah China dan disebutkan kalau sisik hewan tersebut memiliki beberapa khasiat untuk kesehatan tubuh manusia.

Melansir laman dunia.tempo.co yang mengutip South China Morning Post, Minggu (09/02), tim peneliti itu dipimpin oleh Profesor Shen Yongyi dari South China Agricultural University.

[Baca Juga: Akhirnya! Obat Corona Ditemukan, Jokowi Gercep Pesan Jutaan!]

Dikatakan bahwa pihaknya menemukan fakta bahwa 70 persen lebih trenggiling yang mereka periksa membawa virus yang berasal dari keluarga yang sama dengan infeksi yang ditemukan di Kota Wuhan.

“Trenggiling adalah inang perantara potensial tetapi mungkin ada beberapa inang perantara. Misalnya SARS, selain musang, predator kecil lainnya juga dapat menyebarkan virus.” Kata Shen seperti dikutip dari laman dunia.tempo.co, (Minggu, 09/02).

Negara China memang terkenal dengan pengobatan tradisionalnya yang memiliki komposisi menarik di dalam satu butir tabletnya. Bagaimana pendapat Anda soal fakta-fakta di atas? Sampaikan pada kami lewat kolom komentar, ya!

Sumber Referensi:

    Nabilla Ramadhian. 9 Februari 2020. Trenggiling Diduga Penyebar Virus Corona, Mengapa Orang China Makan Trenggiling?. Travel.kompas.com – http://bit.ly/31FIXIS

    Admin. 9 Februari 2020. Trenggiling Diduga Penyebar Virus Corona, Kenapa Orang China Makan Trenggiling?. Bali.tribunnews.com – http://bit.ly/2SpNvyQ

Sumber Gambar:

    Makanan Eksotik Pembawa Corona 01 – http://bit.ly/37cqJQB

    Makanan Eksotik Pembawa Corona 02 – http://bit.ly/2SwEK6h

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *