IPB University Tawarkan Pembinaan Mantan Teroris Lewat Aktivitas Pertanian

IPB University Tawarkan Pembinaan Mantan Teroris Lewat Aktivitas Pertanian

Jakarta:  Institut Pertanian Bogor (IPB University) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) kerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).  Kerjasama ini menjadi momentum saling bersinergi untuk terus memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
 
Rektor IPB University, Arif Satria mengatakan, kerja sama ini tidak hanya berkaitan dengan kemahasiswaan di bidang antiterorisme, tapi juga berkaitan dengan bagaimana sektor pertanian sebagai salah satu jalan keluar bagi para mantan-mantan teroris.
 
“Saya kira mereka perlu dibina. Kita bisa mendampingi mereka yang sudah di bina oleh BNPT. Semoga kerja sama dengan BNPT ini bisa mendorong aktivitas kita dalam memperkuat sektor pertanian,” harap Arif dalam siaran persnya, Kamis, 18 Agustus 2022.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Sementara itu Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar menegaskan, penandatanganan MoU ini merupakan landasan kerja sama dalam bidang pendidikan dan latihan, penguatan karakter kebangsaan, maupun membangun link and match antara perguruan tinggi dengan dunia usaha.  “Kita harus waspada terhadap berbagai kegiatan radikalisme ini. Diharapkan kerja sama yang dilaksanakan pada hari ini dapat menjadi media yang mampu mencegah terjadinya radikalisasi agama, khususnya yang dilakukan secara masif melalui media sosial,” kata Komjen Pol Boy Rafli Amar.
 
Lebih lanjut, Boy memaparkan, saat ini pengguna media sosial aktif merupakan kalangan milenial. Maka media sosial menjadi sangat rentan digunakan untuk kepentingan radikalisme dan besar sekali peluangnya dalam merekrut pengikut-pengikut baru.
 
“Kita wajib mengantisipasi hal tersebut, terutama dimulai di lingkungan sekolah dan kampus. Mengingat aksi radikalisme dan terorisme ini menyasar kalangan milenial dan wanita sebagai pelaku. Militansi dua kelompok ini diakui sangat tangguh dalam melaksanakan aksi,” terangnya.
 
Menurutnya, semua pihak harus waspada dan ikut berperan serta, termasuk kalangan kampus. Semuanya bisa menjadi objek maupun subjek dari aksi ini.  “Semoga sinergi kita adalah tentunya dalam rangka menyelamatkan generasi muda Indonesia ke depan agar menjadi generasi yang tidak disorientasi terhadap bangsanya sendiri, tetapi menjadi generasi yang cinta kepada bangsanya,” tutupnya.
 

 

(CEU)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *