tribunwarta.com – JAKARTA – Harian ekonomi Investor Daily meraih dua penghargaan sekaligus yaitu sebagai Peringkat I Kategori Media Cetak dan Peringkat I Tulisan Jurnalistik, pada acara Apresiasi Media Nagara Rakca Dana yang diselenggarakan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Penghargaan Kategori Media Cetak untuk Apresiasi Peringkat I diterima oleh Pemimpin Redaksi Investor Daily Primus Dorimulu. Untuk Apresiasi Tulisan Jurnalistik Peringkat I diterima oleh jurnalis Investor Daily Triyan Pangastuti. Penyerahan penghargaan tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Gedung AA Maramis Kemenkeu, Jumat (6/1/2023) malam.
Adapun nominasi Kategori Media Cetak adalah Bisnis Indonesia, Kontan, dan Investor Daily. Nominasi Kategori Media Online adalah Bisnis.com, Katadata.co.id, dan Kontan.co.id. Nominasi Kategori Media Televisi adalah IDX Channel, Kompas TV, dan Metro TV. Nominasi kategori Tulisan Jurnalistik adalah Bidara Deo Pink dari Kontan, Ghoida Rahmah dari Koran Tempo, dan Triyan Pangastuti dari Investor Daily.
Menkeu menjelaskan, media adalah pilar demokrasi yang penting. Media adalah partner dan salah satu penyangga dari kehidupan demokratis Indonesia. “Dengan demikian, kita semua memiliki kepentingan untuk membuat ruang publik itu diisi oleh media-media yang memiliki keinginan untuk terus membangun sebuah suasana sosial, ekonomi, politik, dan kultural yang baik untuk kebaikan bersama,” kata dia.
Kemenkeu sebagai pengelola keuangan negara atau nagara dana raksa, yaitu institusi bendahara negara yang mengelola keuangan negara, merasakan sekali pentingnya berpartner dengan media secara baik berdasarkan mutual respect, mutual trust, dan hubungan konstruktif. “Karena institusi kami dan media juga adalah pilar yang sangat penting bagi bagaiamana Indoneisa menjaga kontrak sosial yang sehat, baik, dan terpercaya. Saya termasuk yang terus-menerus menggunakan kata kontrak sosial ini, karena hidup bernegara itu terdiri atas institusi negara dan rakyat. Kedua pihak harus terus menerus menjaga hubungan kontrak sosial yang sehat, baik, dan saling percaya,” jelas Sri Mulyani.
Dia juga menjelaskan, pihaknya sebagai pengelola keuangan negara merasakan sekali untuk ikut bertanggung jawab menyampaikan kepada masyarakat mengenai informasi keuangan negara secara terus-menerus dalam berbagai versi. “Kami akui itu tidak mudah, saya sampaikan sangat tidak mudah. Karena keuangan negara itu kompleks, belum lagi kalau keuangan negara tersebut dihubungkan dengan sosial, politik, dan berbagai aspek lainnya,” kata dia.
Sri Mulyani juga mengatakan, media yang bisa mengkomunikasikan keuangan negara itu sangat penting, karena keuangan negara itu sangat sensitif di masyarakat. “Jadi kami menyadari betul bahwa kami harus bisa terus berkomunikasi secara baik, efektif, akurat, dan kredibel, sehingga rakyat percaya kalau sudah bayar pajak, hasil dari pajak itu jadinya apa. Boleh bertanya dan mengkritik. Namun itu dalam koridor untuk bersama-sama membangun Indonesia. Kita merasakan sekali kebutuhan yang sangat urgen untuk bersama media itu, kita berbeda tempat, namun sama-sama berugas berfungsi untuk menjaga Indonesia,” kata Menkeu.
Sri Mulyani menambahkan, tahun 2023 adalah tahun yang menarik dan banyak tantangan. Tahun ini juga masuk tahun politik sehingga suhu perpolitikan akan menghangat. Dari sisi global juga luar biasa. Dana Moneter Internasional (IMF), jelas dia, juga baru saja mengeluarkan prediksi sepertiga dari ekonomi dunia kemungkinan resesi. “Tapi kita tidak termasuk di dalamnya. Insya Allah kita jaga terus agar pemulihan ekonomi kita kuat, dan kuartal IV-2022 pun berharap bertahan di kisaran 5%. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi Indonesia secara total tahun 2022 bisa tumbuh di atas 5%. Ada tantangan, optimisme, dan waspada pada 2023,” jelas Menkeu.
Kriteria Penjurian
Pada kesempatan itu, Guru Besar FISIP Universitas Indonesia Prof Ibnu Hamad selaku perwakilan dewan juri menjelaskan proses penilaian. Apresiasi tersebut diberikan kepada media yang mengangkat tema APBN 2022. Ada empat kategori berita dari media cetak, media online, media televisi, dan karya artikel jurnalistik. “Tim juri mengamati sebanyak 2.534 artikel khusus untuk APBN 2022. Tim juri menyeleksi berdasarkan sebuah artikel ilmiah berjudul News Quality from Recipients’ Perspective. Di antara berbagai aspek dalam artikel ilmiah itu ada aspek diversity, relevan, akurasi, komprehensif, imparsialitas, dan etika.
Pada tahap pertama seleksi, dalam empat kategori itu ada masing-masing ada 10 media. Pada tahap kedua, karya media-media tersebut melewati proses penjurian dalam hal konten yang bersifat kritik tapi membangun, memberi tone yang optimistis dan mengedukasi, serta menyesuaikan narasi yang mendukung pada kebijakan Kemenkeu.
“Ada juga kriteria khusus untuk masing-masing media, misalnya untuk media cetak apakah dimuat sebagai headline (di halaman utama atau halaman ekonomi) termasuk volume penulisan. Di media online, artikel dicek mengenai social enggament-nya dengan media sosial, kelengkapan unsur penulisan, dan volume. Untuk televisi, apakah berita ditayangkan di berita utama, rubrik ekonomi, atau berita khusus. Untuk artikel jurnalistik, kita lihat kontiunitas dan produktivitas penulis,” jelas Ibnu. Kemudian, pada tahap ketiga ditentukan urutan apresiasi dengan melihat apakah konten berita memberikan potensi impact kepada publik.