Inggris Umumkan Amunisi Baru untuk Memerangi Resesi

Inggris Umumkan Amunisi Baru untuk Memerangi Resesi

London: Pemerintah Inggris mengumumkan program pemotongan pajak dan insentif investasi ketika Perdana Menteri Liz Truss yang baru menjabat berusaha untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara yang goyah. Upaya itu dilakukan di tengah ancaman resesi.
 
Berbicara kepada House of Commons, Menteri Keuangan Inggris Kwasi Kwarteng mengatakan, pemerintah menginginkan pendekatan baru untuk era baru yang berfokus pada pertumbuhan dan menargetkan tingkat tren jangka menengah pertumbuhan ekonomi di level 2,5 persen.
 
“Kami percaya pajak yang tinggi mengurangi insentif untuk bekerja, menghalangi investasi, dan menghambat perusahaan,” kata Kwarteng, dilansir dari CNBC International, Minggu, 2 Oktober 2022.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Pemerintah memperkirakan pemotongan pajak akan mencapai total 45 miliar poundsterling pada 2026-2027. “Sudah setengah abad sejak kami melihat pemotongan pajak diumumkan dalam skala ini,” kata Direktur Institute for Fiscal Studies Paul Johnson.
 
Poundsterling jatuh ke level terendah baru 37 tahun terhadap dolar di bawah USD1,103 dalam beberapa jam setelah pengumuman. Sementara investor membuang obligasi pemerintah Inggris dan FTSE 100 jatuh ke level terendah sejak Maret. Johnson mengatakan pasar tampak takut dengan skala pemberian fiskal.

Itu terjadi setelah Bank of England (Boe) mengatakan ekonomi Inggris kemungkinan telah memasuki resesi resmi pada kuartal ketiga, karena menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin guna memerangi inflasi yang tinggi selama beberapa dekade. Ekonomi mengalami kontraksi sebesar 0,1 persen pada kuartal kedua di tengah tekanan pendapatan riil.
 
Meskipun berisi reformasi ekstensif, paket itu tidak digambarkan oleh pemerintah sebagai anggaran resmi karena tidak disertai dengan perkiraan ekonomi biasa dari Kantor Tanggung Jawab Anggaran.
 
Adapun kritik terhadap proposal memperingatkan bahwa kombinasi pemotongan pajak yang ekstensif dan rencana pemerintah untuk melindungi rumah tangga dan bisnis dari melonjaknya harga energi akan membuat Inggris mengambil tingkat utang yang tinggi pada saat kenaikan suku bunga.
 
Paket dukungan energi diperkirakan menelan biaya lebih dari 100 miliar poundsterling selama dua tahun. Sedangkan data yang diterbitkan menunjukkan Pemerintah Inggris meminjam 11,8 miliar poundsterling pada Agustus, jauh di atas perkiraan dan 6,5 miliar poundsterling lebih banyak dari bulan yang sama pada 2019, karena kenaikan pengeluaran pemerintah.
 

(ABD)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *