Presiden Joko Widodo baru saja menyelesaikan kunjungan kerjanya di Korea Selatan, Kamis (28/7). Pada kunjungan tersebut, Jokowi didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljo, melakukan beberapa kunjungan kerja ke sejumlah proyek pembangunan infrastruktur dan pengembangan kota cerdas.
Berkaitan dengan kerja sama, Basuki menyampaikan Indonesia melalui Kementerian PUPR memiliki beberapa kerja sama konkrit yang telah dilakukan sejak beberapa tahun lalu dan akan dilaksanakan dengan pemerintah Korea Selatan melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Agraria, Infrastruktur, dan Transportasi (MOLIT).
“Beberapa bentuk kerja samanya yakni pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Karian di Banten untuk penyediaan air baku di Jakarta bagian Barat, termasuk pembangunan water treatment plan dan jaringan distribusinya. Kemudian juga sedang dilakukan feasibility study untuk Semarang Smart Water System,” ujar Basuki pada saat menyampaikan laporannya dalam Keterangan Pers Menteri Luar Negeri, Menteri PUPR, dan Menteri Investasi, dikutip Jumat (29/7).
Basuki menyebutkan, saat mendampingi Presiden Jokowi dalam kunjungan kerja, ada empat bentuk kerja sama konkrit yang dibahas dan disepakati, khususnya terkait dukungan pengembangan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
“Ada beberapa kerja sama yang sudah kita sepakati. Pertama, Kementerian Lingkungan Hidup Korea Selatan akan membantu melalui hibah pembangunan instalasi pemurnian air dengan kapasitas 300 liter per detik. Kami sudah melihat kemarin di Hwaseong Water Purification Plant. Menurut saya ini adalah the best available technology yang sudah dipublikasikan oleh Korea Selatan sehingga siap minum, sangat reliable karena proses pengolahan akhirnya dilakukan dengan metoda ozonisasi,” kata Basuki seperti dikutip dari laman setkab.go.id.
Kemudian, kerja sama kedua yang telah disepakati adalah pembangunan instalasi pengolahan limbah cair untuk IKN Nusantara. Terakhir, kerja sama smart village yang akan dibangun di IKN Nusantara. Proyek smart village rencananya akan dimulai pada 2023.
“Kami telah mengunjungi Busan Eco Delta Smart City dan Smart Village yang dulu tahun 2019, saat groundbreaking juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo. Kita lihat bagaimana progresnya setelah tiga tahun. Ada yang namanya smart village yang sudah selesai dibangun sebanyak 86 rumah dan dihuni 400 orang. Perkembangannya sedang dimonitor terus melalui implementasi 41 jenis teknologi canggih di dalam smart village tersebut,” kata Basuki.
Sedangkan, bentuk kerja sama keempat yang disampaikan Basuki adalah pembangunan immerse tunnel guna menghubungkan IKN Nusantara dengan kota Balikpapan yang sesuai dengan konsep forest city.
Artikel ini bersumber dari www.alinea.id.