Ide Bisnis Keripik Singkong dengan Mengangkat Isu Millenial 4.0

Ide Bisnis Keripik Singkong dengan Mengangkat Isu Millenial 4.0

tribunwarta.com – Ide Bisnis Keripik Singkong Dengan Mengangkat Isu Millenial 4.0

Pada saat ini banyak sekali makanan ringan yang mudah dijumpai dan diminati oleh banyak orang atau konsumen, salah satunya adalah keripik singkong. Selain aksesnya yang mudah untuk didapatkan, rasa yang enak juga menjadikan keripik singkong sebagai salah satu makanan ringan yang paling diminati oleh para konsumen. Seiring dengan meningkatnya jumlah permintaan, keripik singkong mulai melakukan ekspansi dalam hal rasa, seperti, rasa pedas, manis, asin, jagung bakar, barbeque, dan berbagai rasa lainnya.

Oleh sebab itu, dalam memenuhi tugas mata kuliah “Kreativitas dan Inovasi Bisnis”, saya bersama kelompok saya memilih ide bisnis yang bergerak dalam bidang kuliner yaitu bisnis keripik singkong, dengan nama brand Picazza.

Picazza adalah sebuah nama produk keripik singkong yang mengangkat isu millenial 4.0 sebagai isu yang diangkat. Sebagai sebuah produk Picazza memiliki sebuah tagline, yang merupakan salah satu unsur yang penting dan tidak pernah lepas darinya, tagline yang digunakan oleh produk keripik singkong Picazza adalah “Keripik anti Kritik” yang bermula dari singkong pilihan yang telah dikurasi secara ketat dan dikemas sebagai opsi dan alternatif untuk pengganjal lapar saat deadline pekerjaan mulai menghantui.

Untuk saat ini Picazza menawarkan dan menyediakan berbagai varian yang relevan dengan millenial 4.0, mulai dari keripik singkong goreng hingga keripik singkong panggang. Olahan singkong menjadi keripik tidaklah mengurangi esensi dari manfaat singkong itu sendiri, dengan pengolahan yang dipotong menjadikan keunikan dan signature dari produk Picazza tidak perlu diragukan lagi.

Kontribusi saya dalam menjalankan ide bisnis Picazza ini adalah sebagai Chief Marketing Officer yang bertugas dalam menghandle segala bentuk operasional marketing baik secara konvensional (non digital) maupun secara digital (melalui sosial media, dll).

Dalam menjalankan proses marketing dalam ide bisnis Picazza ini, sejauh ini saya telah merancang 2 strategi pemasaran, yang pertama melalui metode konvensional (Menjual secara manual tanpa adanya aktivasi dalam bentuk digital), seperti merancang perilisan atau launching produk baru (membuat event, mengikuti acara UMKM, menggaet brand ambassador, dll), dan juga secara digital seperti membuat campaign di sosial media, membuat content planning, dan lain-lain.

Untuk menjaga eksistensi sebuah usaha dalam bidang bisnis ini, sangat diperlukan sebuah konsistensi, terus berinovasi, dan poin yang terpenting adalah menjaga kualitas citra rasa yang lezat dan gurih, dan terus meningkatkan dab menjaga peforma pelayanan terhadap para pelanggan. Sebagai pelaku usaha kita dituntut untuk terus memahami kondisi pasar, dan selalu beradaptasi dengan setiap perubahan dan segala kemungkinan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *