tribunwarta.com – Kekayaan anak pengusaha sawit Kalimantan, Samsudin Andi Arsyad alias Haji Isam, bertambah Rp 1,16 triliun dalam tiga bulan terakhir. Hal ini terjadi karena gemilangnya kinerja emiten sawit milik keluarga Haji Isam.
Dalam tiga bulan terakhir, harga saham Pradiksi Gunatama (PGUN) tercatat menguat sebesar 31,39%. Pada penutupan Jumat (6/1/2023), harga saham PGUN tercatat di Rp950/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 5,45 triliun. Dengan demikian, dalam tiga bulan terakhir valuasi perusahaan naik Rp 1,52 triliun sehingga membuat harta kekayaan pemiliknya ikut bertambah.
PGUN diketahui mulai melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 2020 lalu. Perusahaan yang bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit, industri minyak kelapa sawit, dan minyak inti kelapa sawit ini ditawarkan pada harga Rp 115 dan berhasil mengumpulkan dana publik Rp103,50 miliar saat IPO.
Menariknya, dalam prospektus IPO nama Haji Isam tidak muncul di perusahaan ini, melainkan kepemilikannya dikuasai oleh dua orang anaknya. Prospektus IPO menyebutkan bahwa pengendali perusahaan adalah Liana Saputri yang merupakan kakak kandung dari Jhony Saputra. Sebelumnya, IPO kakak beradik tersebut menguasai PGUN secara tidak langsung masing-masing 50%.
Kepengurusan operasi dan bisnis dikelola oleh Liana yang menjabat sebagai komisaris utama perusahaan. Sementara itu, meskipun menguasai kepemilikan saham yang sama besar dengan Liana, Jhony tidak menjadi pengurus di perusahaan tersebut. Dirinya baru menjabat posisi strategis kala perusahaan lain keluarga Haji Isam, yaitu Jhonlin Agro Raya (JJARR) melaksanakan IPO dan menjadi salah satu komisaris utama termuda di perusahaan publik.
Liana dan Jhony saat ini tercatat masih mengisi jabatan tertinggi di dua perusahaan Haji Isam tersebut.
Berapa Kekayaan Anak Haji Isam?
Jika kepemilikan tidak langsung mereka ada di dua perusahaan pengendali PGUN, PT Araya Agro Lestari dan PT Citra Agro Raya, tidak berubah pasca IPO maka saat ini keduanya masing-masing menggenggam sekitar 42,16% atau secara gabungan mencapai 84,32 persen.
Melalui valuasi Rp5,45 triliun, Liana dan Jhony memiliki kekayaan di atas kertas yang terikat di saham PGUN masing-masing sebesar Rp2,29 triliun. Secara total, kekayaan gabungan dua anak Haji Isam ditaksir mencapai Rp4,58 triliun.
Liana yang saat IPO PGUN 2020 lalu diketahui berusia 22 tahun memiliki latar pendidikan terakhir Business Management and Leadership dari Santa Monica College, Los Angeles 2018.
Sementara itu, Jhony yang saat IPO JARR tahun lalu berusia 19 tahun, diketahui menamatkan masa sekolah menengah atas di SMA Al Azhar Jakarta Pusat pada 2018 ini juga menjabat posisi strategis di berbagai perusahaan lain dalam Grup Jhonlin milik Haji Isam.
Catatan: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham terkait. Keputusan investasi sepenuhnya ada pada diri anda, dan CNBC Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.