Gercep, Personel BPBD DKI Sedot Banjir di 53 RT di Jakarta

Gercep, Personel BPBD DKI Sedot Banjir di 53 RT di Jakarta

Jakarta: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengerahkan ratusan personel gabungan untuk menyedot banjir dengan ketinggian 40 sentimeter hingga tiga meter di 53 Rukun Tetangga (RT) di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Genangan terjadi karena luapan Kali Ciliwung.
 
“Kami mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan,” kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Isnawa Adji di Jakarta, Senin, 10 Oktober 2022.
 
BPBD DKI mencatat hingga pukul 06.00 WIB ketinggian banjir atau genangan paling tinggi terjadi di lima RT di Kelurahan Pejaten Timur, Jakarta Selatan. Genangan air dengan ketinggian 60 sentimeter (cm) hingga tiga meter.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Kemudian di Kelurahan Balekambang, Jakarta Timur, terdapat dua RT yang terdampak banjir ketinggian 1,6 meter hingga 2,1 meter. Selain itu, ada empat RT di Kelurahan Cawang, Jakarta Timur, terdampak banjir ketinggian 80 cm hingga 2 meter.
 
“Saat ini 53 RT terdampak banjir atau 0,174 persen dari 30.470 RT di Jakarta,” kata mantan Wakil Wali Kota Jakarta Selatan itu.
 
Hingga pukul 06.00 WIB, selain wilayah tersebut, total wilayah terdampak banjir di Jakarta Selatan ada 20 RT, yakni dua RT di Kelurahan Tanjung Barat dengan tinggi banjir 60 cm hingga 1,2 meter. Kemudian ada satu RT di Kelurahan Pengadegan dengan ketinggian 1,4 meter.
 
Di Kelurahan Rawajati sebanyak tiga RT dengan ketinggian 70 cm hingga 1,2 meter, di Kelurahan Kebon Baru ada dua RT ketinggian 70 cm dan di Kelurahan Manggarai ada tujuh RT ketinggian 40 cm. Kemudian di Jakarta Timur total ada 33 RT terkena banjir, yakni di Kelurahan Cililitan ada dua RT terdampak banjir ketinggian 40 cm hingga satu meter.
 
Selanjutnya di Kelurahan Bidara Cina ada 12 RT dengan ketinggian air 40 cm hingga 1,8 meter. Terakhir di Kelurahan Kampung Melayu ada 13 RT dengan ketinggian banjir 40 cm hingga 1,35 meter.
 

 
Isnawa mengungkapkan, meluapnya Kali Ciliwung disebabkan curah hujan tinggi yang menyebabkan kenaikan status Bendung Katulampa Siaga Satu atau Bahaya dan Pos Pantau Depok Siaga Dua atau Siaga pada Minggu, 9 Oktober malam.
 
BMKG sebelumnya memperkirakan untuk periode 9-15 Oktober 2022, terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang melanda sebagian wilayah DKI Jakarta. Untuk itu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada.
 

(END)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *