tribunwarta.com – Secara global, miliarder dunia kehilangan hampir USD2 triliun sepanjang tahun 2022 jika digabungkan, menurut Forbes. Sementara itu, miliarder Amerika Serikat kehilangan USD660 miliar (Rp10.349 triliun) secara kolektif, angka tertinggi dari negara mana pun menurut hitungan Forbes.
Penyebabnya adalah karena harga saham teknologi menukik tajam dipicu oleh kenaikan suku bunga, melonjaknya inflasi, dan ekonomi yang memburuk.
Melansir CNBC International di Jakarta, Rabu (28/12/22) dari miliarder Amerika, Tesla, SpaceX, dan CEO Twitter yang baru, Elon Musk, menjadi miliarder dengan kekayaannya yang paling berkurang. Kekayaan bersih Musk turun sekitar USD115 miliar (Rp1.803 triliun) tahun ini, menurut Forbes.
Pada bulan Oktober, ketika Musk membeli Twitter seharga USD44 miliar (Rp689 triliun), dia menjual sekitar USD23 miliar (Rp360 triliun) saham Tesla untuk mendanai akuisisi tersebut. Dia sejak itu mengakui kesepakatan ini adalah pembelian dengan harga yang berlebihan. Baru-baru ini, dia mengonfirmasi rencananya untuk mundur sebagai CEO platform media sosial itu begitu dia menemukan pengganti yang cocok.
Harga saham Tesla turun hampir 70% year-to-date, per 27 Desember. Investor lama Tesla meminta dewan direksi untuk membuat Musk kembali fokus pada perusahaan kendaraan listrik.
Meskipun Musk kehilangan posisinya sebagai orang terkaya di dunia tahun ini, dia masih menjadi orang terkaya di Amerika Serikat dengan kekayaan bersih hampir USD139 miliar (Rp2.179 triliun) pada 27 Desember, menurut Forbes.
Dan meskipun Musk adalah “pecundang terbesar tahun 2022”, Jeff Bezos juga mengalami penurunan terbesar kedua yakni USD80 miliar (Rp1.254 triliun) dan membuat kekayaannya menjadi USD106,8 miliar (Rp1.674 triliun).
