“Ini comeback aku setelah aku kuliah di luar negeri,” kata Emir Mahira di Jakarta.
Film Kalian Pantas Mati merupakan kolaborasi antara Ideosource Entertainment dan Paragon Pictures. Mereka juga bekerjasama dengan perusahaan film Korea Selatan, Newko Global Entertainment. Film ini adaptasi dari film Mourning Grave yang sukses di Korea Selatan di tahun 2014 lalu.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Film aslinya menampilkan tema hantu di sekolah, cocok dengan profil penonton muda Indonesia. Indonesia merupakan negara dengan populasi remaja yang besar dan menyukai film horor. Kami memutuskan untuk membuat ulang cerita hantu Korea menjadi film Indonesia,” kata Jeff Lim, Produser Eksekutif Newko Global Entertainment.
Kalian Pantas Mati disutradarai oleh Ginanti Rona dan naskahnya ditulis oleh Alim Sudio. Film ini menampilkan Emir Mahira dan Zee JKT48 sebagai pemeran utama dan didukung oleh Andrew Barret, Angel Sianturi, Farandika, Shatora Narajan, Kezia Caroline, Chelcy Clarissa, Gaby Warouw, Neysa Chandria, Iszur Muchtar, Randhika Djamil, Ariyo Wahab dan Jenny Zhang.
“Film Kalian Pantas Mati sangat berbeda jika dibandingkan dengan film-film horor Indonesia lainnya. Meskipun bergenre horor, film ini juga menonjolkan unsur drama dan romance nya. Dan kami sangat antusias bisa merilis film horor perdana dari Paragon Pictures ini,” kata ujar Robert Ronny selaku Produser Paragon Pictures.
Kalian Pantas Mati menampilkan kisah Rakka yang terlahir dengan kemampuan untuk berkomunikasi dengan roh orang yang telah meninggal. Kemampuan ini membebani dan membuat dia di-bully di sekolahnya.
“Yang membedakan film Mourning Grave versi Korea dengan Kalian Pantas mati adalah situasi dirancang dengan budaya lokal yang memiliki kedekatan representasi,” ungkap Ginanti Rona.
Film Kalian Pantas Mati akan tayang di bioskop pada 13 Oktober 2022. Bagi Emir, ini merupakan pertama kalinya dia bermain film bergenre horor.
“Sebelum-sebelumnya, aku selalu berakting di film drama. Aku excited banget sama film ini karena mendapat tantangan yang berbeda banget,” kata Emir yang pernah mendapatkan Piala Citra.
(ELG)
Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.