Daftar Kota Termahal untuk Ditinggali, Nomor 1 Ada di Asia

Daftar Kota Termahal untuk Ditinggali, Nomor 1 Ada di Asia

tribunwarta.com – SINGAPURA, Economist Intelligence Unit (EIU) merilis daftar kota termahal untuk ditinggali pada tahun ini. Dalam daftar tersebut, peringkat pertama ada di Asia Tenggara (ASEAN).

Kota tersebut adalah Singapura. Ini menjadi kedelapan kalinya dalam 10 tahun kota yang bertetangga dengan Indonesia itu menduduki posisi puncak dalam daftar tersebut.

Sementara di posisi kedua adalah New York City. Bersama dengan Singapura, New York City menggeser posisi Tel Aviv pada tahun lalu. Tahun ini, ibu kota Israel itu jatuh ke peringkat ketiga akibat melonjaknya inflasi dan mata uang di sana, berdasarkan survei Worldwide Cost of Living EIU terbaru di 172 kota di dunia.

Menurut survei yang dilakukan pada 16 Agustus hingga 16 September 2022, harga rata-rata barang dalam mata uang lokal melesat 81 persen. Sementara pada tahun sebelumnya kenaikan harga hanya 3,5 persen.

Kepala Worldwide Cost of Living EIU Upasana Dutt mengatakan, gangguan rantai pasokan dari kebijakan nol-Covid China dan perang Rusia-Ukraina adalah dua alasan utama melonjaknya inflasi tahun ini.

“Gabungan keduanya memberi lebih banyak tekanan pada akses ke barang dan ketersediaan produk yang memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Hal itu kemudian mendorong inflasi di seluruh dunia,” kata dia dikutip dari CNBC International, Sabtu (3/12/2022).

Perusahaan riset dan analisis itu menemukan kenaikan harga paling tajam terjadi bensin. Rata-rata, harga bensin naik 22 persen dari tahun sebelumnya.

“Harga minyak sangat, sangat ekstrem dan salah satu yang tertinggi yang pernah kami catat dalam sejarah pengumpulan data kami,” ujar Dutt.

Sementara itu, Federal Reserve AS (the Fed) telah menaikkan suku bunga sebesar 375 basis poin (bps) sepanjang tahun ini untuk meredakan inflasi. Itu memberikan dorongan yang signifikan terhadap dolar AS, sehingga harga barang menjadi lebih mahal.

“New York muncul di daftar ini untuk pertama kalinya. Jadi untuk dolar AS menguat begitu banyak dan sampai ke posisi sekarang, itu sangat tidak biasa,” ucap Dutt.

Editor : Jujuk Ernawati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *