SURYA.CO.ID, BLITAR – Bencana longsor dan banjir mengancam sejumlah warga yang tinggal di stren atau bantaran Kali Lahar di wilayah Kota Blitar.
Untuk itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Blitar meminta warga yang tinggal di stren Kali Lahar lebih waspada mengahadapi cuaca ekstrim dengan curah hujan tinggi kali ini.
“Kami minta warga yang tinggal di stren aliran Kali Lahar lebih waspada saat hujan deras dengan durasi lama,” kata Kepala BPBD Kota Blitar, Agus Suherli, Jumat (14/10/2022).
Agus mengatakan, selain di stren Kali Lahar, BPBD juga mewaspadai beberapa titik genangan akibat luapan saluran air saat terjadi hujan deras di Kota Blitar.
“Kami sudah memberikan surat imbauan kepada OPD, Camat, dan Lurah untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi cuaca ekstrim,” ujarnya.
Baca juga: Pasca Banjir Lumpur di Desa Ranupane Lumajang, Warga akan Kembali Terapkan Pola Tanam Ini
Baca juga: Baliho Partai Golkar Bertuliskan Izinkan Kami Terus Melayani Bertebaran di Kota Surabaya
Kabid Kedaruratan Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kota Blitar, Setya Wiratno mengatakan, pada Oktober 2022 ini terjadi sejumlah bencana di Kota Blitar.
Sejumlah bencana yang terjadi, yaitu pohon tumbang, genangan, dan longsor. Ada dua kejadian longsor pada Oktober 2022.
Kejadian longsor bangunan talud di Jl Muara Takus dan kejadiaan longsor menimpa bangunan rumah warga di Kelurahan Kepanjenlor.
“Ada satu bangunan rumah warga yang tertimpa longsor di Kelurahan Kepanjenlor. Kerusakan terjadi pada bangunan dapur dan kamar mandi,” kata Setya.
Dikatakannya, rumah yang tertimpa material longsor bediri di stren atau bantaran Kali Lahar. BPBD sudah melakukan penanganan sementara di lokasi.
Baca juga: Harga Kedelai Terus Naik, Produsen Tahu dan Tempe di Kota Blitar Bingung Siasati Produksi
“Kemarin dari Perumahan Rakyat dan DPUPR juga sudah cek ke lokasi. Untuk perbaikan terkendala masalah legalitas lahan, karena bangunan rumah berdiri di stren sungai,” ujarnya.
Menurut Setya, ada beberapa potensi bencana di wilayah Kota Blitar. Sejumlah potensi bencana, yaitu, banjir lahar dingin, genangan akibat luapan saluran air, angin puting beliung, longsor, dan gempa.
Ada delapan kelurahan di Kota Blitar yang dilewati aliran Kali Lahar Gunung Kelud, antara lain di Kelurahan Ngadirejo, Kepanjenlor, Kauman, dan Sukorejo.
Sedang titik genangan terjadi di Jl Mastrip, Patihan, Ciliwung, Kenari, Widuri, dan Palem.
“Kami meningkatkan patroli ke daerah rawan bencana saat terjadi hujan deras. Kalau ada kejadian langsung dilakukan penanganan sementara,” katanya.
BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA
Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.