Misalnya Surabaya. Banyak remaja di Jalan Tunjungan, Surabaya yang melenggak-lenggok bak sedang berpose di catwalk. Sayangnya, kegiatan ini dianggap menganggu ketertiban lalu lintas dan banyak dikeluhkan oleh para pengguna jalan.
Pemkot Surabaya membuat aturan khusus bahwa kegiatan fashion show boleh dilaksanakan di kawasan wisata Tunjungan Romansa dengan memanfaatkan jalur pejalan kaki.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Mereka bisa melakukan kreativitas di sepanjang pedestrians, agar tidak mengganggu aktivitas jalan umum atau tidak melakukan fashion show di zebra cross lagi,” kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Surabaya Muhammad Fikser dalam tayangan Metro Pagi Primetime di Metro TV, Senin, 1 Agustus 2022.
Di Bandung, fenomena serupa juga terjadi di Jalan Braga. Founder Tootsie Weta Tri Helaini membuat Braga Fashion Week yang terinspirasi dari Citayam Fashion Week.
“Ini sebenarnya spontanitas kami karena lihat fenomena yang lagi in sekarang di Jakarta. Seperti yang kita tahu ada Citayam Fashion Week,” jelas Weta, pemilik jenama Kota Bandung.
Sementara itu di Semarang, gelaran fashion week terjadi di kawasan Simpang Lima, Semarang. Remaja berlomba-lomba untuk menampilkan gaya fashion terbaik yang mereka miliki.
Kegiatan ini disambut positif Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Wing Wiyarso Poespojoedho. Selama tidak menganggu norma dan aturan, kegiatan ini dapat menjadi wadah bagi masyarakat untuk menampilkan bakat anak muda. Kegiatan ini juga bisa dimanfaatkan untuk memajukan industri fashion Kota Semarang.
“Misalnya, bisa saja dibuatkan event khusus di Kota Lama Semarang agar bisa menampilkan bakat remaja di Kota Semarang,” ucap Wing.
Pengaruh Citayam Fashion Week bahkan sudah sampai di luar Pulau Jawa. Misalnya, fashio show jalanan di depan kantor PT London Sumatera, Medan. Jalanan ini kerap diramaikan anak muda bergaya bak di catwalk internasional. (Tamara Pramesti Adha Cahyani)
(SUR)
Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.