Carrefour Jual 80% Sahamnya di China US$698 Juta

tribunwarta.com – Kali ini berita datang dari Carrefour yang menjual 80% sahamnya ke perusahaan di China. Apa alasan Carrefour menjual sahamnya?

Agar lebih jelas, Mari simak penjelasannya berikut ini. Selamat membaca!

Rubrik Finansialku

Supermarket Giant Tutup Per 28 Juli 2019

Perusahaan ritel asal Perancis, Carrefour dikabarkan akan menjual sahamnya sebesar 80% di China kepada Suning.com yang merupakan platform E-Commerce asal China.

Carrefour menjual sahamnya senilai 4,8 miliar yuan atau setara dengan US$698 juta (Rp9,8 triliun) secara tunai.

Melansir dari Bloomberg (25/6/2019), aksi korporasi tersebut dilakukan setelah Carrefour telah lama mencari perusahaan lokal untuk menjadi partner operasional di China.

Hal ini dikarenakan persaingan dengan e-commerce dalam beberapa tahun terakhir ini membuat penjualan mereka terus merosot. Harga saham Carrefour pun melonjak 2,9% pada perdagangan Senin (24/6/2019) di bursa saham Paris.

Sementara itu, Carrefour akan mempertahankan 20% kepemilikannya dan dua dari tujuh kursi di Dewan Pengawas Carrefour Cina. Hal tersebut disampaikan oleh Carrefour dalam sebuah pernyataan.

Transaksi penjualan saham itu mewakili nilai perusahaan sebesar US$1,6 miliar untuk Carrefour China yang menghasilkan penjualan bersih sebesar US$3,6 miliar atau 28,5 miliar yuan. Salah satu analis Citigroup mengatakan:

“Konsolidasi dengan toko jaringan, pemasok, atau logistik lokal bisa meningkatkan efisiensi dan keuntungan bagi kedua belah pihak.”

[Baca Juga: Supermarket Giant Gulung Tikar, Umbar Diskon Hingga 50%]

Valuasi dari Carrefour China tersebut 0,1 dua kali lipat dari penjualan 2018, lebih rendah jika dibandingkan dengan industri yang 0,8 kali.

Dengan adanya penjualan saham ini, akan banyak peritel Eropa dan Amerika Serikat yang menjalin hubungan dengan mitra lokal agar tetap kompetitif di pasar China.

Walmart dengan 400 jaringan supermarketnya yang bekerja sama dengan JD.com untuk layanan pengiriman, sementara Metro AG Jerman tengah berupaya untuk melepas sebagian sahamnya di China.

Sementara itu, Suning menyatakan bahwa operasi struktur dan bisnis Carrefour China saat ini akan tetap independen untuk jangka waktu tertentu.

Saham Suning.com yang terdaftar di Shenzhen pun naik hingga 6,5% pada awal perdagangan hari ini.

Perusahaan yang mengoperasikan 8.881 toko lebih dari 700 kota di China tersebut memperkirakan jika langkah akuisisi itu akan memangkas biaya pengadaan dan logistik serta meningkatkan profitabilitas.

Seperti yang disebutkan di Reuters, kesepakatan tersebut kemungkinan akan memperkuat pijakan Alibaba di sektor kompetitifnya pasar bahan makanan di China.

Rajanya internet ini memiliki 20% saham di Suning.com. Keduanya telah bahu membahu membangun kerajaan ritel dalam menghadapi perlambatan pertumbuhan e-commerce.

Carrefour hadir di China sejak 1995 dengan mengoperasikan 210 hypermarket dan 24 toko serba ada. Perusahaan ini telah berupaya untuk mempertahankan keuntungan ketika lebih banyak pembeli memilih toko-toko online.

Apakah Anda memiliki bisnis? Anda bisa membaca ebook pentingnya mengelola keuangan pribadi dan bisnis dari Finansialku di bawah ini secara GRATIS. Selamat membaca..