Bukalapak PHK Ratusan Karyawan, Begini Kisahnya

tribunwarta.com – Startup e-commerce Bukalapak lakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) ke ratusan karyawannya. Apa yang menyebabkan terjadinya Bukalapak PHK Karyawan ini?

Agar lebih jelas, mari simak penjelasannya di artikel Finansialku yang satu ini. selamat membaca!

Rubrik Finansialku

Bukalapak PHK Karyawan Demi Efisiensi

Perusahaan e-commerce yang telah menyandang gelar unicorn yakni Bukalapak, dikabarkan melakukan PHK atau Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap ratusan karyawannya.

Kabar PHK ini telah menyebar di kalangan karyawan Bukalapak sejak beberapa waktu lalu dan kabar ini telah menyebar sejak tiga bulan lalu. Menurutnya, PHK tersebut dilakukan karena efisiensi.

Hal ini terungkap dari beberapa laporan karyawan yang mengaku mengalami langsung PHK tersebut. Kabar ini menyebar setelah terjadi PHK di divisi Customer Service Management (CSM) pada 3 bulan lalu. Sumber mengatakan:

“Anak-anak CSM yang kena (PHK, sekitar) 120 orang. Sejak itu kabar ada PHK lanjutan menyebar. Jadi ya perasaannya ngeri-ngeri sedap gitu.”

Informasi lainnya menyebutkan jika ada beberapa divisi yang terkena pemangkasan karyawan di Bukalapak, salah satunya adalah divisi marketing. Karyawan dari divisi itu yang terkena PHK berjumlah puluhan orang.

[Baca Juga: Apa Saja Hak Karyawan yang di PHK menurut UU Ketenagakerjaan?]

Selain berbagai divisi yang mengalami perampingan, Bukalapak pun dikabarkan menutup kantornya yang berada di Medan dan Surabaya.

Melansir dari CNNIndonesia.com, yang lain mengungkap pemangkasan karyawan diduga mencapai ratusan orang. Divisi engineering dikabarkan menjadi salah satu bagian yang terkena dampak paling besar.

Sebelumnya, Bukalapak sudah mengkonfirmasi sedang melakukan penataan internal dalam bentuk restrukturisasi, rasionalisasi, dan rekrutmen secara terfokus untuk mendukung implementasi strategi bisnisnya. Ia mengatakan:

“Penting bagi Bukalapak untuk memfokuskan kembali strategi bisnisnya, supaya bisa terus memberikan impact terhadap Indonesia dan bahkan dunia, tidak hanya saat ini, tapi terus hingga generasi-generasi jauh di bawah kita.”

Head of Corporate Communication Bukalapak Intan Wibisono mengatakan Bukalapak perlu menata diri setelah tumbuh besar secara cepat dalam waktu singkat. Ia mengatakan:

“Di skala perusahaan seperti ini tentunya kami perlu untuk menata diri dan mulai beroperasi layaknya perusahaan yang sudah dewasa atau bisa kami sebut sebagai a grown up company.”

Intan Wibisono menambahkan langkah ini terutama untuk menjamin visi Bukalapak untuk terus tumbuh sebagai e-commerce berkelanjutan dalam jangka panjang.

Unicorn Bukalapak

Bukalapak telah dikenal sebagai perusahaan e-commerce yang identik dengan warna merah marun. Situs ini pertama dibuat pada awal 2010 oleh CEO Achmad Zaky.

Tak butuh waktu yang begitu lama, Bukalapak semakin besar namanya dan menarik minat investor untuk menyuntikkan modal.

Pemegang saham utama Bukalapak adalah Kreatif Media Karya (KMK) dengan kepemilikan saham sebesar 35,17%. Sebesar 99,99% saham KMK dimiliki oleh PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK).

Sejauh ini, tercatat ada Ant Financial, Mirae Asset-Naver Asia Growth Fund, GIC Emtek yang menyuntikkan modal pada Bukalapak.

Selanjutnya, Bukalapak telah dinobatkan sebagai startup unicorn keempat yang dimiliki Indonesia. Unicorn sendiri merupakan sebutan untuk startup digital kapitalisasi pasarnya sudah mencapai minimal US$1 miliar (setara Rp14 triliun).

Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara menganggap PHK karyawan yang dilakukan Bukalapak ini wajar. Ia mengatakan:

“Wajar saja, sesuatu yang dalam dinamika yang cepat begini.”

Selanjutnya Rudiantara mengatakan dengan pertumbuhan Bukalapak yang mencapai tiga kali lipat dibanding tahun sebelumnya, perampingan karyawan wajar dilakukan.

Perampingan karyawan ini menurut Rudiantara justru akan jadi memicu pertumbuhan ekosistem startup di Indonesia. Rudiantara mengatakan:

“Dia keluar bikin startup lagi, nanti menjadi bagian ekosistem startup yang besar. Lihat saja di Silicon Valley kan modelnya kayak begitu, orang Google keluar bikin startup nanti diakuisisi oleh Google-nya lagi.”

Mengelola bisnis bukanlah hal yang mudah, begitu juga dengan mengelola keuangan bisnis. Anda bisa membaca ebook dari Finansialku di bawah ini agar keuangan pribadi dan bisnis Anda bisa dikelola dengan tepat..